TEMPO.CO, Jakarta - Kinerja ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) tahun ini lebih rendah dibanding tahun sebelumnya. Dengan sisa waktu tiga bulan, pengusaha sawit pesimistis nilai ekspor CPO melampaui perolehan pada 2013.
"Kinerja ekspor CPO 2014 tidak terlalu bagus dibanding tahun lalu," kata Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia Joko Supriyono, Kamis, 6 November 2014, di Sekretariat Gapki, Jakarta. (Baca: Pemerintah Optimistis Pasar CPO Makin Baik)
Menurut Joko, sampai September 2014 saja, ekspor CPO baru menyentuh 99 persen dibanding perolehan tahun lalu. "Masih minus 1 persen. Jadi, kemungkinan tahun ini dengan sisa waktu tiga bulan, bayangan saya angkanya tidak lebih baik daripada tahun lalu," ujar Joko.
Berdasarkan catatan Gapki, nilai ekspor pada 2013 mencapai 19,7 juta ton. Sisa waktu tiga bulan dinilai Joko tak akan cukup membantu meningkatkan kinerja ekspor. Sebab, sepengetahuannya, tertekannya harga CPO membuat pengusaha enggan mengekspor CPO. (Baca: Pembatasan Solar Untungkan Penjualan Minyak Sawit)
"Saya dengar, orang juga sudah susah menjual. Memang masih ada waktu tiga bulan, tapi dugaan saya, sih, tidak akan lebih tinggi daripada tahun lalu," tutur Joko.
AMIRULLAH
Terpopuler:
Gaya Ayang Jokowi Saat Belanja di Makassar
Ayang Jokowi Kaget Kepergok Belanja di Makassar
Duit Raden Nuh Diduga Mengalir ke Wanita
Pidato Kocak Bupati Tegal
DPR Dituding Tak Bersih, Fadli Zon: Audit LSM-nya!