TEMPO.CO, Beijing - Masalah polusi menjadi prioritas yang harus diselesaikan Cina demi menyambut para petinggi negara ke acara Asia-Pacific Economic Co-operation (APEC) pada 7-11 November 2014. Salah satu langkahnya adalah mengendalikan jumlah mobil di jalan-jalan untuk mengurangi kemacetan dan menangguhkan produksi pabrik untuk menekan polusi udara. (Baca: Kemenkeu Siapkan PPP Centre di Bawah APEC)
Bukan cuma soal polusi udara, Negeri Tirai Bambu diperkirakan akan mengalami kabut asap selama seminggu penuh, termasuk saat APEC digelar. "Warga Beijing pasti akan sangat gelisah ketika kabut asap menyerang kota saat APEC berlangsung. Ini akan mengganggu proses peningkatan kualitas udara yang sedang dikerjakan pemerintah," tulis China Securities Times, seperti dilansir dari BBC News, Rabu, 5 November 2014.
Pihak berwenang Beijing telah mengerahkan 16 tim inspektur untuk memastikan pabrik benar-benar tidak beroperasi. Namun, sejauh ini, pemerintah masih menerima laporan ada pabrik yang tetap beraktivitas. (Baca: Tiga Pemimpin Negara Ajak Jokowi Bertemu di APEC)
Kantor berita Xinhua berharap kehadiran sekitar 20 kepala negara di dunia pada acara APEC akan menyadarkan pemerintah Beijing untuk mencari cara menyelesaikan masalah polusi. "Namun pemerintah harusnya tidak terbiasa dengan model 'memperbaiki dengan cepat' hanya untuk acara-acara khusus," tulis Xinhua.
APEC 2014 akan digelar di Beijing. Sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, dan beberapa negara Barat akan datang untuk membahas masalah perdagangan bebas serta kerja sama ekonomi dan teknis negara-negara anggota.
RINDU P. HESTYA | BBC NEWS
Berita Lain:
Pembunuh Pasangan Penghina Quran Ditangkap
Dua WNI di Burkina Faso Dipulangkan Hari Ini
Pesan Damai Sura