TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Abdul Djamil mengatakan Kementerian Agama akan mengevaluasi penyelenggaraan ibadah haji 2014, yang baru saja berakhir. "Direncanakan, pada 18 November ada evaluasi," kata Abdul saat dihubungi, Kamis, 6 November 2014. (Baca: Jemaah Meninggal di Tanah Suci 229 Orang)
Menurut dia, ada empat hal yang akan menjadi bahan utama evaluasi nanti. Pertama, pelayanan di dalam negeri. Pelayanan ini mencakup pelayanan di embarkasi setiap daerah, pembagian kloter jemaah, pelunasan biaya haji, dokumen yang diperlukan, serta persiapan asrama haji sebelum jemaah berangkat. "Hal-hal yang menyangkut itulah yang akan dievaluasi," ujarnya. (Baca: Ada Gangguan, Pesawat Haji Solo Turun di Sri Lanka)
Kedua, pelayanan di luar negeri, yaitu selama jemaah haji berada di Tanah Suci. Hal yang akan dievaluasi: penginapan, transportasi, katering, serta keamanan dan perlindungan jemaah. "Bukan hanya dari hal berbahaya, tapi juga perlindungan dari wabah penyakit," katanya. Misalnya, perlindungan dan pengawasan yang dilakukan petugas kesehatan terhadap jemaah dalam kaitan dengan wabah virus ebola yang sempat dikhawatirkan. "Alhamdulillah, tidak ada jemaah yang terjangkit virus ebola," katanya.
Evaluasi ketiga menyangkut penerbangan dari Tanah Air menuju Tanah Suci dan sebaliknya. Evaluasi dilakukan untuk menentukan jadwal keberangkatan dan pemulangan agar sesuai dengan jadwal. "Kemarin pernah ada beberapa jadwal penerbangan yang ditunda," katanya. Abdul mengatakan, ketepatan waktu keberangkatan dan kedatangan, baik di Tanah Suci maupun Tanah Air sangat dibutuhkan agar waktu yang dipakai efektif.
Terakhir, pemantauan kesehatan jemaah haji. Kesehatan mereka harus dipantau terus-menerus selama di Tanah Air, khususnya ketika di asrama haji embarkasi, dan di Tanah Suci. Evaluasi dilakukan agar petugas kesehatan semakin akurat dalam memeriksa kesehatan jemaah. "Tahu mana jemaah yang harus diperhatikan terus dan lainnya," kata Abdul.
Petugas juga harus waspada apabila ada wabah penyakit selama musim haji berlangsung. "Salah satunya musim haji tahun ini, yaitu wabah ebola," katanya.
Menurut Abdul, selain keempat hal tersebut, ada beberapa hal lain yang akan dievaluasi. "Seperti kinerja para petugas atau pendamping selama di sana," ujarnya. Evaluasi memang harus dilakukan agar pelaksanaan haji pada tahun-tahun selanjutnya semakin baik. "Apalagi jumlah jemaah asal Indonesia selalu banyak," kata Abdul.
ODELIA SINAGA
Terpopuler:
Hina Al-Quran, Sepasang Umat Kristen Dibakar
Fahri Hamzah: Kartu Pintar dan Sehat Jokowi Ilegal
Blusukan ke Bandara, Apa Saja Temuan Jonan?
Kisah Jokowi dan Gulai Kepala Kakap