TEMPO.CO, Jakarta - Anak bos PT Sentul City Cahyadi Kumala, James Frederick Kumala, lari terbirit-birit menghindari wartawan di Komisi Pemberantasan Korupsi pada Jumat, 7 November 2014. James bahkan mendorong kamera seorang fotografer yang berusaha memotret wajahnya. Dikejar hingga ke luar kompleks gedung KPK, James tak juga bicara.
James diperiksa penyidik KPK selama enam jam. Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha mengatakan James diperiksa terkait kasus yang menjerat ayahnya sebagai tersangka, yaitu kasus dugaan penyuapan terhadap Bupati Bogor, Rachmat Yasin. "Diperiksa dengan status sebagai saksi," kata Priharsa di kantornya.
Keluar KPK pukul 15.00 WIB, James terlihat kaget melihat gerombolan wartawan di depan pintu utama gedung. Dia pun langsung memilih ke luar lewat pintu samping yang letaknya bersebelahan dengan pintu utama. Saat didatangi wartawan, James tertunduk dan menggunakan tangannya untuk menghalau wartawan.
Kondisi di pelataran gedung KPK menjadi terlihat rusuh karena James tiba-tiba lari menjauhi wartawan. Dia pun dikejar hingga ke luar kompleks gedung KPK namun, James yang mengenakan polo shirt abu-abu itu tetap tak bicara.
Ayah James, Cahyadi Kumala, dijebloskan ke rumah tahanan KPK pada 30 September 2014. Cahyadi yang akrab dipanggil Swee Teng itu disangka melanggar Pasal 5 ayat 1 huruf A atau B atau Pasal 13 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Sebabnya, Cahyadi menyuap Bupati Rachmat Yasin dengan duit Rp 5 miliar supaya perusahaannya diberi izin mengubah lahan di Bukit Jonggol, Kabupaten Bogor.
Selain itu, Cahyadi juga disangka melanggar Pasal 21 qanun yang sama karena diduga merintangi proses hukum. Modusnya pernah dimuat Majalah Tempo, salah satunya, yaitu dengan mempengaruhi bawahannya agar tak menyebut nama Cahyadi ketika diperiksa penyidik KPK atau ketika bersaksi di pengadilan.
MUHAMAD RIZKI
Topik terhangat:
TrioMacan Dibekuk | Penghinaan Presiden | Susi Pudjiastuti | Pengganti Ahok
Berita terpopuler lainnya:
9 Perempuan Berpengaruh Versi Forbes
Kronologi Penembakan di Rumah Amien Rais
Tidur di Rapat Paripurna, Adian: Itu Leyeh-leyeh