TEMPO.CO, Jakarta - Persipura Jayapura mengakui timnya akan kalah dukungan dibanding Persib Bandung saat berlaga di partai final Liga Super Indonesia di Gelora Sriwijaya, Palembang, Jumat malam, 7 November 2014. Dengan jarak yang lebih dekat ke Bandung, pada malam ini stadion pun dipastikan akan lebih banyak diisi Bobotoh, sebutan bagi pendukung Persib.
Persipura mengaku tak gentar menghadapi teror suporter itu. Asisten Pelatih Persipura Jayapura Chris Leo Yarangga mengatakan timnya punya cara jitu meredam dukungan Bobotoh.
"Kami tidak takut sama sekali dengan suporter Persib karena kami memiliki mental bermain yang kuat," kata Chris Yarangga, Jumat, 7 November 2014. (Baca: Data dan Fakta Menarik Jelang Persipura Vs Persib)
Menurut dia, meredam teriakan dan nyanyian Bobotoh sangat mudah. Bukan dengan cara emosional, tetapi dengan cara terus menekan permainan Persib Bandung. Sikap emosional justru akan menguntungkan pihak lawan. (Baca: Final LSI, Persipura dan Persib Saling Puji)
"Kalau kita tekan terus (permainan Persib), maka suporter akan terdiam," ujar Chris. Cara tersebut, menurut dia, akan sangat efektif membalikkan dukungan dari penonton di luar lapangan. Sebagai tim yang berasal dari paling ujung timur Indonesia, tim Persipura sudah terbiasa bermain tanpa dukungan maksimal dari penonton. "Tidak boleh mereka pegang (menguasai) bola, press mereka di atas."
Menejer Persib Bandung Umuh Muchtar merasa di atas angin. Dia mengklaim ribuan pendukung setia Persib sudah tiba di Palembang. Mereka menggunakan berbagai moda transportasi. Dukungan semangat dari pinggir lapangan, menurut dia, menjadi salah satu kunci kesuksesan timnya sampai ke putaran final. "Suporter kami dari Bandung sudah siap menyerbu Jakabaring, ditambah lagi fannya Sriwijaya," kata Umuh.
Selain itu, selama menjalani laga di Palembang, Persib diuntungkan oleh banyaknya perantau asal Jawa Barat. Mereka merupakan tukang somay, batagor, hingga pekerja profesional yang bersiap mendukung Persib. Salah satunya ditunjukkan oleh Ade Ferdinand, seorang pedagang somay keliling di sekitar kampus Universitas Sriwijaya. Dia dan belasan teman-temannya turut serta menyerbu Jakabaring usai mencari nafkah hampir sehari penuh ini. "Kesempatan kami bermain di Palembang, kan, jarang. Makanya kami harus ikut ke lapangan nanti malam, " kata Ade.
PARLIZA HENDRAWAN
Berita Lain
Samai Rekor Raul, Messi Teringat Manchester United
Jelang Final LSI, Dua Pemain Persipura Sakit
Dejan Antonic Ramalkan Persib Juara ISL
Persipura Harapkan Dukungan Fan Sriwijaya FC