Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PKS Menolak Opsi Kocok Ulang Posisi di DPR  

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Fahri Hamzah. TEMPO/Imam Sukamto
Fahri Hamzah. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Fahri Hamzah, menolak dilakukannya pemilihan ulang susunan pimpinan Alat Kelengkapan Dewan yang sudah disahkan. Sebab, menurut dia, tidak ada dasar hukum dalam Undang-Undang MPR, DPR, DPR, DPRD (UU MD3) maupun tata tertib DPR yang menyebutkan proses itu. (Baca: Dibilang Makan Gaji Buta, Fadli Zon Tantang Ruhut)

"Coba tunjukkan satu pasal yang membolehkan kocok ulang, tunjukkan. Kalau ada dasarnya kami laksanakan. Kami harus taat Undang-Undang yang ada saja, dong. Jangan ngomong tapi gak ada dasarnya," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Jumat, 7 November 2014.

Fahri mengatakan kocok ulang pimpinan AKD tidak dapat dilakukan sebelum ada UU yang mengaturnya. Kocok ulang, kata dia, dapat dilakukan setelah mengubah UU MD3 terlebih dahulu. Anggota DPR yang mewakili Daerah Pemilihan Nusa Tenggara Barat ini mempertanyakan kubu Jokowi yang menyatakan revisi UU MD3 mungkin akan selesai dua bulan lagi. "Mana revisinya dan bagaimana isinya? Jangan suruh pimpinan DPR untuk menabrak UU," katanya. (Baca: DPR Dituding Tak Bersih, Fadli Zon: Audit LSM-nya!)

Sebelumnya, pada Kamis, 6 November 2014, Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat, Rio Patrice Capella mengatakan fraksi-fraksi pendukung Prabowo dan Jokowi di DPR telah melakukan pembicaraan untuk menyelesaikan dualisme DPR dengan cara merevisi UU MD3.

Di antara hasil pembicaraan itu, yakni menyepakati sejumlah solusi untuk mengakomodasi keterwakilan fraksi Jokowi di kursi pimpinan AKD, seperti mengubah formasi wakil pimpinan komisi dari tiga menjadi empat orang. "Revisi itu mungkin baru bisa selesai dua bulan lagi dan semua pimpinan komisi akan dikocok ulang," katanya. (Baca: Solusi Fadli Zon Soal DPR Tandingan)

Menurut Fahri, revisi UU MD3 harus melalui prosedur. DPR harus memulainya dari bawah, kata dia, kubu Jokowi harus menyerahkan nama-nama AKD terlebih dahulu untuk disahkan di rapat paripurna. "Tidak bisa dari atas bos. Dari AKD-lah kami bergerak."

AKD terbentuk, Badan Legislasi terbentuk, lalu rapat dengan menteri hukum dan HAM, bikin program legislasi nasional, terbentuk panitia khusus,  ke komisi, komisi lalu terbentuk panitia kerja, selanjutnya ada pembicaraan di tigkat 1 dan tingkat 2, seterusnya.

"Kewajiban masuk AKD itu kewajiban setiap anggota DPR. Anda anggota DPR, tapi Anda gak masuk AKD, ya Anda melanggar hukum. Jadi, jangan dibalik-balik bahwa kami yang melanggar hukum," ujar Fahri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Fahri memberikan jaminan bahwa proses merevisi UU MD3 nanti akan berjalan lancar jika kubu Jokowi mau saling percaya dengan kubu Prabowo. "Sudah bagus itu pertemuannya, ya kami ini orang dewasalah, jangan kekanak-kanakan. Mari bangun bersama-sama, kasihan Pak Jokowi sedang banyak masalah ini," katanya.

RIDHO JUN PRASETYO

Baca berita lainnya:
Mendiang Manajer Cantik Ditemukan Nyaris Telanjang
Pengakuan Blakblakan Pembunuh Manajer Cantik
Motif Pembunuhan Manajer Cantik di Bekasi
Dibilang Makan Gaji Buta, Fadli Zon Tantang Ruhut
Duta Besar Ini Kesengsem dengan Menteri Susi



A

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

15 hari lalu

Logo KPK. Dok Tempo
Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

Muncul kabar bahwa KPK dan Ombudsman akan dilebur, bagaimana respons aktivis antikorupsi dan para pengamat?


Deddy Sitorus Ribut dengan Noel, Siapa Saja 5 Anggota DPR yang Pernah Terlibat Perkelahian?

43 hari lalu

Potongan Video saat Anggota DPRD Solok berkelahi di ruang sidang. Video/Istimewa
Deddy Sitorus Ribut dengan Noel, Siapa Saja 5 Anggota DPR yang Pernah Terlibat Perkelahian?

Deddy Sitorus dan Immanuel Ebenezer Gerungan keduanya baku hantam. Perkelahian anggota DPR bukan hal aneh.


Saat Grace Natalie PSI 'Senggol' Gelora dan PKB soal Lonjakan Suara

50 hari lalu

Grace Natalie. Foto/Instagram
Saat Grace Natalie PSI 'Senggol' Gelora dan PKB soal Lonjakan Suara

Partai Gelora dan PKB 'disenggol' Grace Natalie PSI soal lonjakan suara dalam quick count sebuah lembaga survei. Apa kata Gelora dan PKB?


Respons Fahri Hamzah soal Partai Gelora Alami Lonjakan Suara

51 hari lalu

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah saat ditemui di Komplek Parlemen, Selasa, 7 Juni 2022. Tempo/M. Faiz Zaki
Respons Fahri Hamzah soal Partai Gelora Alami Lonjakan Suara

Partai Gelora menjadi sorotan selain PSI karena mengalami lonjakan suara dalam real count sementara KPU


Fahri Hamzah dan Partai Gelora Setuju Ambang Batas Parlemen Dihapuskan

52 hari lalu

Wakil Ketua Relawan TKN Prabowo-Gibran Wahab Talaohu dan Juru Bicara TKN Prabowo-Gibran Fahri Hamzah memberikan keterangan saat Sarasehan Aktivis Menjaga Demokrasi bertajuk
Fahri Hamzah dan Partai Gelora Setuju Ambang Batas Parlemen Dihapuskan

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mengatakan ambang batas parlemen atau parliamentary threshold harus dihapuskan. Hal


Jika Prabowo-Gibran Menang: Akankah Bahlil, Habiburokhman, Grace Natalie, Gus Miftah hingga Raffi Ahmad Jadi Menteri?

18 Februari 2024

Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka bersama Menteri Investasi Bahlil Lahadalia (kanan) dalam acara Suara Muda Indonesia Untuk Prabowo-Gibran di Jakarta Convention Center, Jakarta, Sabtu, 27 Januari 2024. Dalam acara tersebut Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menyampaikan pidato untuk anak muda Indonesia. TEMPO/M Taufan Rengganis
Jika Prabowo-Gibran Menang: Akankah Bahlil, Habiburokhman, Grace Natalie, Gus Miftah hingga Raffi Ahmad Jadi Menteri?

Jika Prabowo-Gibran menang, pendukung utama seperti Habiburokhman, Grace Natalie, Bahlil, Zulhas, hingga Gus Miftah dan Raffi Ahmad bisa jadi menteri?


Film Dirty Vote Ulas Dugaan Permainan Aturan KPU untuk Loloskan Partai Gelora di Pemilu 2024

12 Februari 2024

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Film Dirty Vote Ulas Dugaan Permainan Aturan KPU untuk Loloskan Partai Gelora di Pemilu 2024

Bagaimana dugaan permainan aturan KPU untuk meloloskan Partai Gelora yang diulas di film Dirty Vote?


Timnas Amin Minta Fahri Hamzah Tak Sombong Bilang Anies dan Cak Imin Bakal Jadi Tersangka

1 Februari 2024

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah saat ditemui di Komplek Parlemen, Selasa, 7 Juni 2022. Tempo/M. Faiz Zaki
Timnas Amin Minta Fahri Hamzah Tak Sombong Bilang Anies dan Cak Imin Bakal Jadi Tersangka

Timnas Amin Minta Fahri Hamzah Tak Sombong Bilang Anies dan Cak Imin Bakal Jadi Tersangka


Ganjar Janji Lanjutkan Pembangunan Jokowi tapi Tak Pakai Kacamata Kuda, Apa Artinya?

26 Desember 2023

Capres Ganjar Pranowo menghadiri langsung deklarasi yang diadakan di De Tjolomadoe, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar pada Ahad, 24 Desember 2023. TPN
Ganjar Janji Lanjutkan Pembangunan Jokowi tapi Tak Pakai Kacamata Kuda, Apa Artinya?

Ganjar berjanji melanjutkan pembangunan yang dilakukan Presiden Jokowi bila menang dalam Pilpres 2024, tapi tak dengan kacamata kuda. Apa artinya?


NasDem Bantah Isu Tarik Menteri dari Kabinet Jokowi

14 Desember 2023

Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni menanggapi pernyataan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata  soal dugaan aliran dana korupsi dari Syahrul Yasin Limpo ke partai itu. Sahroni menggelar konferensi pers di  NasDem Tower, Jakarta Pusat, Sabtu, 14 Oktober 2023.
NasDem Bantah Isu Tarik Menteri dari Kabinet Jokowi

NasDem membantah cuitan Fahri Hamzah soal ada partai pendukung Anies Baswedan yang akan menarik menteri dari Kabinet Presiden Jokowi.