TEMPO.CO, Jakarta - Laksmi Pamuntjak tak habis pikir karena beberapa tempat restoran yang ia kunjungi kurang mewakili cita rasa kuliner yang membuat orang mendatangi tempat itu, bahkan sampai antre.
Contohnya, Bakmi Aheng yang terletak di Gang Kemurnian IV, Petak Sembilan, Jakarta Barat.
"Tendanya sudah agak miring. Lokasinya berdekatan dengan tempat sampah," cerita Laksmi saat ditemui di restoran Seribu Rasa, Menteng, Jakarta Pusat, pada 5 November 2014 lalu.
Namun, tempat makan itu masuk dalam daftar penyedia mi terenak di Jakarta Good Food Guide yang ditulis Laksmi. Gara-gara menulis buku ini, Laksmi sempat naik bobot tubuhnya, bahkan sempat tinggi kolesterolnya. "Mungkin karena keturunan," katanya sambil tersenyum.(Baca: Laksmi Pamuntjak Luncurkan Novel Kuliner)
Laksmi Pamuntjak meluncurkan Aruna dan Lidahnya, novel yang berkisah tentang makanan, persahabatan, perjalanan, dan isu flu unggas.
Penulis novel laris Amba ini melakukan riset sekaligus menulis novel itu selama 1,5 tahun. Novel semifiksi ini menampilkan cita rasa makanan dari delapan kota, yakni Bangkalan, Pamekasan, Palembang, Medan, Banda Aceh, Pontianak, Singkawang, Lombok, dan Mataram.
Laksmi mengatakan ia mendatangi kota-kota itu satu per satu dan mencicipi makanan khas setempat. "Ada sate lalat dari Madura dengan daging seukuran lalat, ada bebek Sinjai yang terenak di dunia, dan dari Banyuwangi ada rujak soto," kata penyuka pasta ini.
EVIETA FADJAR
Berita Terpopuler
Manga Naruto Tamat Jadi Trending Topic di Twitter
Mimpi Penderita Narkolepsi Terasa Lebih Nyata
Warna Pastel Jadi Tren Untuk Bahan Kain
Itang Yunasz dalam Gaya Exotic Journey Sumba