TEMPO.CO, Jogyakarta - Climate and Development Knowledge Network membahas dampak perubahan iklim yang semakin parah di Sheraton Mustika, Yogyakarta, Senin, 10 November 2014. Acara ini menjelaskan hasil riset terbaru lembaga itu tentang peta dampak perubahan iklim, waktu perhitungan perubahan iklim yang lebih cepat dari perhitungan para ahli.
Panel Perubahan Iklim Antar-Pemerintah atau Intergovernmental Panel on Climate Change Perserikatan Bangsa-Bangsa melaporkan sejumlah bukti dampak perubahan iklim yang semakin parah. Hasil penelitian ahli menunjukkan temperatur bumi meningkat akibat perubahan iklim. Sejak tahun 1880, temperatur bumi mendekati 0,85 derajat Celsius.
Tercatat pada 2001-2010, suhu bumi paling panas. Sedangkan antara 1901 dan 2010, permukaan air laut naik secara nyata hingga 19 sentimeter.
Lebih dari 90 persen meningkatnya suhu bumi ini akibat efek gas rumah kaca, di antaranya karbon dioksida, metan, nitrous oksida, dan florin. "Harus ada pembatasan dampak perubahan iklim," kata Ketua Intergovernmental Panel on Climate Change R.K. Pachuri melalui surat elektronik yang dikirim ke Tempo, Senin, 10 November 2014. (Baca: Perubahan Iklim Pengaruhi Sebaran Penyakit Menular)
Meningkatnya temperatur bumi sejak 1950 terjadi akibat berbagai kegiatan manusia. Revolusi industri menyumbang emisi gas karbon hingga 40 persen. Perubahan iklim berdampak untuk negara kawasan Asia.