Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ragukan Polisi, Korban Penganiayaan ke Komnas HAM

image-gnews
TEMPO/Yosep Arkian
TEMPO/Yosep Arkian
Iklan

TEMPO.CO, Sidoarjo - Kuasa hukum beserta keluarga, Moch. Imran Zainuddin, 25 tahun, warga Desa Kebonagung, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo, yang tewas di dalam tahanan Markas Kepolisian Sektor Sukodono, siang ini akan melaporkan kasus penganiayaan kepada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia.

Keluarga almarhum Imran tidak percaya kepada penyidik Kepolisian Resor Sidoarjo yang  belum menemukan kejelasan tentang kematian Imran. "Kami tidak percaya kepada penyidik, makanya nanti pukul 13.00 WIB kami akan melaporkan ke Komnas HAM," kata kuasa hukum keluarga Imran, Mohammad Sholeh, saat ditemui di rumah keluarga almarhum Imran, Senin, 10 November 2014.

Rasa ketidakpercayaan warga kepada polisi muncul karena penganiayaan kepada Imran ini diduga dilakukan oleh aparat Polsek Sukodono. Dengan demikian, tidak masuk akal jika polisi sendiri yang menyelidikinya. "Pasti jeruk makan jeruk!" ujar Sholeh.

Selain itu, pernah ada kasus yang direkayasa oleh Polres Sidoarjo beberapa waktu lalu, sehingga menjadi alasan tersendiri untuk merasa ragu kepada penyidik Polres. "Setidaknya dua alasan itulah yang mendorong kami untuk melaporkan," katanya.

Demi mencegah rekayasa, kata dia, maka pihaknya melaporkan kepada Komnas HAM dengan harapan ada tim pencari fakta independen yang didelegasikan untuk menyelidiki kasus ini. Dengan demikian, dapat ditemukan kesimpulan kasus ini secara independen dan universal tanpa terkontaminasi oleh beberapa oknum. "Hasil dari tim pencari fakta inilah diharapkan dikombinasikan dengan hasil penyelidikan polisi," ujarnya.

Ada empat orang yang akan berangkat ke Jakarta untuk melaporkan kasus tersebut, yaitu ketua kuasa hukum Mohammad Sholeh, anggota kuasa hukum Abdul Ghani, ibu korban, serta Kepala Desa Kebonagung Mohammad Awaluddin. Mereka akan berangkat dari Bandara Internasional Juanda sekitar pukul 09.30 dan melapor ke Komnas HAM sekitar pukul 13.00.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, Moch. Imran Zainuddin, 25 tahun, warga Desa Kebonagung, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo, ditemukan meninggal dunia di dalam tahanan Mapolsek Sukodono pada 1 November 2014. Imran diduga menjadi korban salah tangkap dan mendapat penganiayaan oleh petugas Kepolisian yang mengamankan tawuran antar-penonton saat konser musik dangdut Monata di lapangan dekat rumah korban. Keesokan harinya, setelah meninggal, Imran ditetapkan sebagai tersangka karena dianggap menjadi provokator dalam tawuran tersebut. 

MOHAMMMAD SYARRAFAH

Baca juga:
Kalahkan ISIS, Irak Berhasil Rebut Kilang Minyak
Jokowi Janjikan Perizinan Mudah di APEC CEO Summit
Ribuan Massa FPI dan Buruh Demo pada Hari Pahlawan
KH Wahab Pendiri NU Dapat Gelar Pahlawan Nasional


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

3 hari lalu

Rumah korban Didi Hartanto usai dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Perumahan Bumi Citra Indah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa, 16 April 2024. ANTARA/Rubby Jovan
Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

Seorang pegawai honorer kementerian berusia 42 tahun dilaporkan hilang sejak 30 Maret 2024 lalu. Jasadnya ditemukan terkubur di dalam rumahnya.


Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

5 hari lalu

Kapolda Sulsel Irjen Andi Rian R Djajadi (tengah) didampingi Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokh Ngajib menjawab pertanyaan wartawaan saat dilokasi kejadian pembunuhan di Jalan Kandea II, Kecamatan Bontoala, Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad, 14 April 2024. Foto: ANTARA/Darwin Fatir.
Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

Polres Makassar mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J, 35 tahun, yang terjadi pada enam tahun lalu


Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

10 hari lalu

Ilustrasi penganiayaan. siascarr.com
Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

Jurnalis itu dianiaya tiga anggota TNI AL setelah memberitakan penangkapan kapal bermuatan bahan bakar minyak jenis Dexlite.


Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

11 hari lalu

(Dari kanan ke kiri) Erick Tandjung Ketua Bidang Advokasi AJI Erick Tanjung, Anggota Dewan Pers Arif Zulkifli, Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, dan Tenaga Ahli Hukum Dewan Pers Hendrayana, dalam Konferensi Pers untuk merespon kasus penganiayaan seorang wartawan oleh tiga angota TNI-AL Posal Panamboang, di Halmahera Selatan, Maluku Utara pada Kamis, 28 Maret 2024. Konpers digelar di Gedung Dewan Pers, Gambir, Jakarta Pusat pada Senin, 1 April 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

Komandan Pangkalan TNI AL Ternate Letkol Ridwan Aziz menanggapi kasus penganiayaan seorang jurnalis di Halmahera Selatan, Maluku Utara, Sukandi Ali.


Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

12 hari lalu

Ilustrasi penganiayaan
Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

Direktur Polairud Polda Malut membantah bahwa kapal pengangkut minyak milik mereka ditangkap KRI milik TNI AL. Berbuntut penganiayaan jurnalis.


Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

13 hari lalu

Seorang pedagang bensin eceran menjadi korban pembacokan di wilayah Bintaro, Kota Tangerang Selatan, Jumat dini hari, 5 April 2024. (Dok Polsek Pondok Aren)
Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

Kapolsek memastikan polisi telah mengantongi identitas pelaku pembacokan di Bintaro Sektor 9 itu.


Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

15 hari lalu

Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers tentang penyiksaan anggota TNI hingga meninggal dunia di Bantargebang, Kota Bekasi. Tersangka, Aria Wira Raja alias AWR, mengenakan baju tahanan, tampak tertunduk di belakang. TEMPO/Han Revanda Putra.
Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

Aria Wira Raja tersangka penganiayaan anggota TNI hingga tewas di Bantargebang ditangkap saat hendak pulang ke Palembang.


Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

16 hari lalu

Enam prajurit TNI dari Batalyon Infanteri 100/PS yang didakwa menganiaya Sures, dituntut tujuh dan enam bulan penjara di Pengadilan Militer I-02 Medan. Foto: Istimewa
Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

Perkara penganiayaan ini bermula dari video viral Sures yang mengaku diculik dan dianiaya enam prajurit TNI dari Yonif Raider 100/PS.


Ketua LPM di Depok Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Pasutri Polisi, Korban Developer Nakal

17 hari lalu

Ketua LPM Kelurahan Bedahan Depok Rizal Antoni melaporkan dugaan penganiayaan oleh oknum polisi, Selasa, 2 April 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Ketua LPM di Depok Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Pasutri Polisi, Korban Developer Nakal

Selain menganiaya Ketua LPM Bedahan Depok tersebut pasutri itu diduga juga memukul karyawan dan mengintimidasi istri Rizal.


KKJ Desak KSAL Adili 3 Anggota TNI AL Pelaku Kekerasan terhadap Jurnalis di Maluku Utara

18 hari lalu

Ilustrasi pasukan TNI AL. ANTARA/Yusran Uccang
KKJ Desak KSAL Adili 3 Anggota TNI AL Pelaku Kekerasan terhadap Jurnalis di Maluku Utara

Tiba di pos, anggota TNI AL menginterogasi Sukandi soal berita yang dibuatnya.