TEMPO.CO , Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan belum menerima daftar nama kandidat Jaksa Agung dari Presiden Joko Widodo. Padahal, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Tedjo Edhy Purdijatno, sebelumnya menyebutkan Presiden Joko Widodo sudah mengirim nama-nama kandidat Jaksa Agung agar rekam jejaknya ditelusuri KPK.
“Setahu saya belum ada permohonan tersebut,” kata Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Adnan Pandu Praja, melalui pesan singkat kepada Tempo, Ahad, 9 November 2014. (Baca: Jaksa Agung Baru Diminta Tak Anggap KPK Rival )
Menurut Pandu, pihaknya butuh waktu yang cukup dalam menelusuri rekam jejak kandidat pimpinan Korp Adhyaksa itu. “Makin lama, makin bagus hasilnya,” kata Adnan. Namun, Adnan tidak mendetailkan butuh berapa hari untuk menelusuri latar belakang seseorang.
Pandu mengatakan penelusuran rekam jejak para pejabat negara itu sesuai dengan komitmen Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat menandatangani delapan agenda pemberantasan korupsi dari KPK. Salah satunya tertuang dalam poin lima bahwa presiden harus mewujudkan adanya tes integritas dalam proses rekrutmen dan promosi di kementerian atau lembaga.
Juru Bicara KPK, Johan Budi Sapto Pribowo, juga mengatakan hal yang sama dengan Pandu ihwal permintaan menelusuri kandidat Jaksa Agung. Johan malah balik bertanya mengenai pernyataan Menteri Tedjo bahwa sudah menyetor daftar kandidat Jaksa Agung ke komisi antirasuah itu. “Ngirimnya ke siapa? Saya sudah cek ke Pak Ketua, katanya belum ada,” ujar Johan.
Johan tidak mau mendesak Presiden Jokowi untuk segera mengirimkan nama-nama agar bisa langsung ditelusuri. “Kami tidak pada posisi untuk minta dilibatkan dalam seleksi Jaksa Agung,” ujar Johan.
Presiden Jokowi saat ini sedang menyeleksi kandidat untuk menjadi Jaksa Agung. Namun, belum diketahui kapan dia akan mengumumkan nama Jaksa Agung. Kini, mantan Gubernur DKI Jakarta itu masih di Beijing, Tiongkok untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi pemimpin negara-negara kawasan Asia-Pasifik (APEC).
Dari Beijing, Jokowi akan melanjutkan kunjungan kenegaraan ke Naypyidaw, Myanmar, untuk menghadiri KTT ASEAN. Setelah itu, Jokowi bertolak ke Brisbane, Australia, untuk menghadiri KTT G-20. Jokowi beserta rombongan dijadwalkan kembali ke tanah air pada Ahad, 16 September 2014.
Beberapa waktu lalu, Sekretaris Kabinet, Andi Widjajanto menyebutkan ada lima calon Jaksa Agung, yakni Mas Achmad Santosa (mantan Deputi Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan), Muhammad Yusuf (Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan), Hamid Awaluddin (mantan Menteri Hukum dan HAM), Widyo Pramono (Jaksa Agung Muda Pidana Khusus), serta Andhi Nirwanto (Wakil Jaksa Agung).
Belakangan muncul nama M. Prasetyo, mantan Jaksa Agung Muda Pidana Umum yang kini anggota DPR dari Partai NasDem. Nama Prasetyo disorongkan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.
LINDA TRIANITA
Berita lain:
Pengusaha dan Pejabat Ini Sambut Jokowi di Beijing
Di APEC, Jokowi Promosi Visi Maritim Indonesia
Guru Ngaji Ini Sodomi 27 Murid SD di Tasikmalaya