TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, 10 November 2014, Indonesia memperingati Hari Pahlawan. Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas punya pandangan sendiri terhadap peringatan Hari Pahlawan tahun ini. Pada Hari Pahlawan ini, Busyro justru merasa prihatin.
"Putra-putra bangsa sekelas Panglima Besar Sudirman, Haji Agus Salim, Haji Abdul Malik Karim Amrullah, dan sekualitasnya, sebetulnya ada di daerah. Tetapi budaya materialisme, hedonisme, menyumbat mereka tampil dalam kepemimpinan formal kenegaraan," kata Busyro.
Pahlawan, menurut Busyro, merupakan sosok insan yang, dengan kualitas kodratinya, hadir dan bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan bangsa. (Baca: Selamat Hari Pahlawan Jadi Trending Topic Dunia)
Busyro juga merasa pahlawan hadir dalam wujud kepekaan, komitmen, dan pengorbanan kepentingan diri untuk bangsa. (Baca juga: JK Pimpin Upacara Hari Pahlawan)
"Pahlawan hadir secara ikhlas karena kesyukuran, karena insaf akan fungsinya sebagai wakil Allah, tak mengharap imbalan bendawi, tanda jasa, pujian, dan pujaan, melainkan hanya rida Allah," kata Busyro.
MUHAMAD RIZKI
Topik Terhangat
APEC | TrioMacan | Kisruh DPR | Susi Pudjiastuti | Lulung Dipecat
Berita Terpopuler
Di Beijing, Jokowi Sentil Kualitas Produk Cina
Pramono: Sore Ini KMP dan KIH Tanda Tangani Kesepakatan
Ini Kata PDIP Pasca-Kesepakatan Dua Koalisi
Jokowi Menjajal Kereta Api Paling Cepat di Dunia
Persib Juara, Ridwan Kamil Akhirnya Gunduli Rambut