TEMPO.CO, Depok - Sejumlah stasiun pompa bensin eceran atau dikenal dengan nama Pertamini belum menjual bensin dengan harga baru. Seperti diketahui, isu kenaikan harga bahan bakar minyak nonsubsidi mengakibatkan sejumlah harga bahan pokok, seperti cabai, beras, dan gula pasir, naik.
Beberapa Pertamini yang tersebar di wilayah Cimanggis, Citayam, Tanah Baru, Sawangan, Pengasinan, dan Pondok Petir masih menjual bensin dengan harga eceran normal, yakni Rp 7.500 per liter atau lebih mahal Rp 1.000 dari harga di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Pemilik Pertamini di Jalan Tanah Baru, Beji, Depok, Agus Salim, 30 tahun, mengatakan harga itu belum terpengaruh isu BBM yang dipastikan naik bulan ini. "Tapi, kalau nanti bensin mulai langka, harganya bisa lebih mahal," kata Agus saat ditemui Tempo di tempat jualannya, Ahad, 9 November 2014.
Agus mulai membuka Pertamini sejak empat bulan lalu dan mengambil bensin 200-300 liter per hari di SPBU Jalan Tanah Baru dengan berbekal surat izin dari kelurahan. Hingga pukul 23.00, dia bisa menjual hingga 200 liter. "Karena jalan ini ramai," katanya. Artinya, keuntungannya mencapai Rp 200 ribu per hari.
Pernyataan senada disampaikan pemilik Pertamini di Jalan Palakali, Kukusan, Beji, Gerry Arif, 35 tahun. Menurut dia, jika harga bensin di SPBU naik menjadi Rp 9.500, mereka tetap mempertahankan keuntungan dengan menaikkan menjadi Rp 10.500. "Pokoknya standarnya naik Rp 1.000," ucapnya.
Saat ini, kata dia, belum ada pengurangan kuota oleh SPBU kepada mereka. Hanya, waktu untuk pembelian dikurangi. Biasanya, Gerry mengambil bensin sebanyak 60-120 liter di SPBU Beji pada pukul 23.00-05.00. "Sekarang mulai jam 1 sampai jam 4 pagi," kata lelaki yang baru dua bulan membuka usaha tersebut.
ILHAM TIRTA
Topik terhangat:
APEC | TrioMacan | Kisruh DPR | Susi Pudjiastuti | Lulung Dipecat
Berita terpopuler lainnya:
Demi Anak Kecil, Mata Jokowi Tepercik Tinta
Di Beijing, Jokowi Sentil Kualitas Produk Cina
Ini Kata PDIP Pasca-Kesepakatan Dua Koalisi
Ini Isu Menteri Gobel Saat Temui Lima Menteri APEC
