TEMPO.CO, Kediri--Kekeringan panjang yang melanda lereng Gunung Wilis, Kabupaten Kediri mendorong perusahaan rokok PT Gudang Garam turun tangan. Mereka mengirimkan 10.000 liter air bersih tiap tiga hari. (Baca berita sebelumnya: Lereng Wilis Tempat Makam Tan Malaka Krisis Air)
Selasa siang, 11 November 2014, dua unit mobil pemadam kebakaran milik Gudang Garam mendistribusikan air ke Desa Selopanggung, Kecamatan Semen. Desa yang terletak di kaki Gunung Wilis ini mengalami kekeringan cukup parah hingga melumpuhkan aktivitas penduduk. Sejak dua bulan terakhir sebanyak 450 kepala keluarga kekurangan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Darmini, salah seroang warga, mengatakan sumber air di desa tempat tokoh pergerakan kemerdekaan Tan Malaka dimakamkan itu mengering. Warga terpaksa mengambil air di sungai yang berjarak sekitar dua kilometer. Itupun dengan debit air sungai yang kecil dan terkadang keruh. "Dua bulan tak ada air sama sekali," katanya.
Selama ini warga Selopanggung mengambil air dari tandon-tandon yang dibangun pemerintah. Di setiap radius 500 meter terdapat tandon air yang terhubung dengan dua mata air di hutan, yakni sumber Mbelis dan Jolombro. Dari tandon itulah warga mengambil air bersih dengan menggunakan selang atau bak air. (Baca: Bencana Kekeringan Melanda 17 Daerah di NTT)
Rencananya Gudang Garam akan terus memasok kebutuhan air ini setiap tiga hari sekali selama satu bulan ke depan. Jika musim kemarau tak kunjung berakhir, perusahaan rokok itu akan memperpanjang masa pengiriman ke Selopanggung. "Itu air bersih dan bisa langsung diminum," kata Iwan Tri Cahyono dari Gudang Garam.
Darmini mengatakan, dropping air perusahaan rokok itu sangat membantu warga. Sebab selama ini dia harus memutar otak untuk menghemat air dengan pasokan terbatas. Padahal ada empat anggota keluarganya yang memerlukan air untuk konsumsi dan mandi setiap harinya. Ibu dua anak ini harus menandon air dalam bak kecil dan gentong. "Kondsi seperti ini terjadi setiap kemarau panjang," ujarnya.
Meski banyak laporan warga soal krisis air yang menimpa mereka, Pemerintah Kabupaten Kediri belum seolah tutup mata. Mereka bahkan mengklaim tidak mendapat laporan adanya krisis air dari perangkat desa. "Selama ini belum ada laporan krisis," kata juru bicara Pemerintah Kediri Haris Setiawan. (Lihat pula: Atasi Kekeringan, Jawa Tengah Kucurkan Rp 9 Miliar)
HARI TRI WASONO
Berita Terpopuler:
Taufik: KMP Siap Lengserkan Ahok
Jokowi Dibanjiri Tepuk Tangan di Forum CEO APEC
Akhirnya Iriana Widodo Tampil di APEC
Putin Keluhkan Hubungan Rusia-Indonesia
FPI : Ahok Jadi Gubernur? Kami Lempari Telur Busuk