TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X menolak berkomentar tentang kasus penembakan mobil Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional Amien Rais. "Saya tak mau nanggapi," katanya sebelum menghadiri rapat pemaparan rancangan ulang Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DI Yogyakarta, Senin, 10 November 2014.
Namun, setelah terus didesak oleh sekelompok wartawan, ia mengutarakan harapannya agar pelaku penembakan dalam kasus itu segera bisa terungkap. "Semoga terbongkar secepat mungkin, itu saja," katanya singkat. Ia juga enggan berkomentar ketika seorang wartawan bertanya tentang banyaknya kasus kekerasan dan teror di Yogyakarta. "Itu bukan urusan saya."
Mobil Toyota Harrier milik Amien Rais ditembak di rumahnya di Sleman, Kamis dinihari, 6 November 2014. Pintu mobil itu berlubang dan joknya robek. Namun tak ada korban jiwa dan kerusakan parah akibat penembakan itu. Penjaga keamanan rumah Amien menyebutkan suara tembakan terdengar pada pukul 02.00.
Legislator DIY asal Partai Amanat Nasional, Marthia Adelheida, mendesak kepolisian tak mengabaikan penyelidikan kasus ini. "Harus diusut tuntas," katanya.
ANANG ZAKARIA