TEMPO.CO, JMenlo Park - Meski semua menimbulkan kemarahan banyak pengguna Facebook Messenger, aplikasi pesan mandiri baru itu telah sukses diterima oleh hampir setengah dari pengguna Facebook. (Baca: Facebook Messenger Menuai Banyak Kritik)
Facebook dalam pernyataannya, Senin, 10 November 2014, setiap bulan lebih dari 500 juta orang menggunakan aplikasi itu. Facebook menggeser fitur pesan instannya tersebut dari aplikasi mobile utama ke sebuah program terpisah pada Juli. Pengguna yang ingin terus menggunakan platform pesan instan itu harus mengunduh aplikasi baru itu. Hal ini diprotes oleh mereka yang sebelumnya terbiasa mengirimkan pesan melalui aplikasi Facebook standar tersebut.
Pengguna yang marah menyampaikan frustrasinya kepada App Annie, sebuah situs analytics-tracking yang mengumpulkan pendapat kolektif pengguna aplikasi itu. Hasilnya aplikasi itu mendapat hampir 59.000 peringkat bintang satu. Hal itu dengan mudah mengkerdilkan hampir 2.700 peringkat bintang lima yang diterimanya dari pengguna. Dengan lebih dari 64 ribu ulasan tentang Messenger di bulan pertama, aplikasi itu hanya mampu mengumpulkan peringkat rata-rata 1,2 bintang.
Facebook, yang memiliki lebih dari 1 miliar pengguna di seluruh dunia, pada akhir Juli mengumumkan bahwa perusahaan itu memulai fase akhir pesan mobile dalam aplikasi utamanya. Perusahaan meluncurkan aplikasi khusus pesan itu di Eropa pada April, dan kemudian meluncurkannya secara global.
Pengumuman pencapaian itu menunjukkan bahwa badai telah berlalu dan pengguna yang kecewa telah menerima aplikasi baru itu. Tapi , beberapa pengguna masih mempertanyakan. Dalam sesi tanya jawab yang digelar CEO Facebook Mark Zuckerberg pekan lalu, salah satu peserta di Ethiopia bertanya, mengapa Facebook meminta pengguna ponsel mengunduh aplikasi terpisah untuk mengirim pesan pribadi.
"Kami menyadari meminta setiap orang di dalam masyarakat untuk menginstal aplikasi baru adalah sebuah permintaan besar," akunya sebagaimana dikutip CNET, Senin, 10 November 2014. Ia mengatakan langkah itu didorong oleh popularitas aplikasi yang dibuat untuk tujuan tertentu itu. "Aplikasi ini cepat dan hanya fokus pada pesan."
Namun, ledakan popularitas aplikasi itu muncul di sektor yang ramai dengan pesaing, seperti iMessage dari Apple, ChatOn dari Samsung, dan WhatsApp milik Facebook sendiri, yang pada Agustus mengumumkan telah memiliki 600 juta pengguna aktif di jaringannya setiap bulan. Simak berita tekno lainnya di sini.
ERWIN Z | CNET
Berita lain
Terlalu Cepat, Kumbang Macan Berburu tanpa Melihat
Difabel Diajak Ikut Kompetisi Teknologi Informasi
Otak Mammoth Menyerupai Gajah Modern
Gara-gara Cinta, Otak Kurang Merespons Ancaman
Fosil Nenek Moyang Lumba-lumba Ditemukan