TEMPO.CO, Jakarta - Manajer Hubungan Masyarakat Sea World Indonesia, Teddy Sukmawinata, mengatakan pihaknya berjanji akan menawarkan royalti yang lebih besar kepada PT Pembangunan Jaya Ancol. (Baca: Sea World dan Ancol Siapkan Mediasi).
Ia menolak menyebutkan angkanya karena masih menunggu permintaan Ancol untuk besaran royalti tersebut. "Sampai sekarang belum ada kabar dari Ancol mau minta berapa. Kalau sudah disebut, kan enak. Kami tinggal setuju atau tidak," kata dia saat dihubungi Tempo, Selasa, 11 November 2014.
Selama 20 tahun kontrak pertama, Sea World membagikan royalti sebanyak lima persen dari penjualan tiket per bulan. Sedangkan, dari pendapatan souvenir dan makanan sebanyak enam persen.
Pada 2011 lalu, Sea World sempat mengajukan penurunan royalti, yakni menjadi tiga persen. Jelas saja, Ancol menolaknya. Oleh karenanya, Sea World akan menyanggupi bila Ancol menginginkan kenaikan royalti. (Baca: Ancol Resmi Tutup Sea World)
"Ya tidak masalah, yang penting kan diomongkan. Nah, sejauh ini belum ada omongan mintanya berapa. Soal setuju atau tidak, bisa didiskusikan lagi," ujarnya.
Hingga saat ini, belum ada titik temu kesepatakan kembali kontrak berikutnya. Ancol menginginkan Sea World menyerahkan asetnya terlebih dahulu sesuai perjanjian build, operate, dan transfer (BOT). Sementara itu, Sea World menuntut Ancol menjamin bahwa pengelola wahana bawah laut tersebut tetap Sea World Indonesia.
DEWI SUCI RAHAYU
Baca Berita Terpopuler
Jokowi Jadi Primadona di APEC
Bahasa Inggris Jokowi Dipuji
Bertemu Obama, Jokowi Berbahasa Indonesia
Hasut Massa Tolak Ahok, Bos FPI Terancam Pidana
FPI Siapkan Pengganti Ahok, Namanya Fahrurrozi