TEMPO.CO , Beijing - Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, di sela-sela penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifk (APEC) di Beijing, Cina, Senin, 10 November 2014, waktu setempat.
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi dan Abe sepakat untuk memperkuat kerja sama yang produktif dan saling menguntungkan di berbagai bidang. (Baca: Di Forum CEO APEC, Jokowi 'Jualan' Tol Laut).
Dalam siaran pers Kementerian Luar Negeri, Jokowi dan Abe membahas potensi kerja sama maritim dan pembangunan infrastruktur untuk membantu konektivitas di Indonesia. "Kedua kepala negara juga berkomitmen untuk mempromosikan kerja sama People-to-People (P-to-P), seperti melalui peningkatan kunjungan wisatawan," demikian keterangan Kementerian Luar Negeri. (Baca: Jokowi Undang Putin Investasi di Indonesia).
Sebagaimana diketahui, kebijakan bebas visa kunjungan warga Indonesia ke Jepang akan berlaku mulai 1 Desember 2014. Bebas visa berlaku untuk kunjungan selama 15 hari. Pemerintah Jepang juga memberlakukan visa multiple entry ke Jepang selama lima tahun. Ini merupakan perpanjangan kebijakan sebelumnya, yang hanya berlaku tiga tahun. Kebijakan multiple entry berlaku untuk keberangkatan ke Jepang selain dari tujuan sekedar untuk berkunjung. Misalnya, untuk kunjungan bisnis dan lain-lain.
Selain kerja sama, Jokowi dan Abe juga membahas isu-isu regional dan global, seperti ASEAN, Laut Cina Selatan, dan reformasi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). (Baca: Jokowi Banjir Aplaus Selama APEC).
NATALIA SANTI
Berita Terpopuler
Di Beijing, Jokowi Sentil Kualitas Produk Cina
Jokowi Jadi Primadona di APEC
Jokowi Top jika Pidato Bahasa Indonesia di APEC