Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kuota BBM Menipis, Gunung Kidul Pelototi Pengecer  

Editor

Raihul Fadjri

image-gnews
Para pengecer antre jeriken BBM di sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kediri, Jawa Timur,(3/12). Kelangkaan BBM yang terjadi di Kediri dimanfaatkan oleh para pengecer dengan menjual BBM jenis Premium seharga Rp 8.000 per liter. ANTAR
Para pengecer antre jeriken BBM di sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kediri, Jawa Timur,(3/12). Kelangkaan BBM yang terjadi di Kediri dimanfaatkan oleh para pengecer dengan menjual BBM jenis Premium seharga Rp 8.000 per liter. ANTAR
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Perindustrian Kabupaten Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta bersama kepolisian mulai mengawasi pengecer bahan bakar minyak untuk mengamankan kuota BBM menjelang rencana kenaikan harga BBM bulan ini.

"Jangan sampai ada kecurangan seperti penimbunan dengan modus melayani pengecer di luar daftar dan melebihi jatah yang ditetapkan tiap harinya," kata Kepala Bidang Energi Dinas Perindustrian Gunung Kidul Pramuji Ruswandono, Rabu, 12 November 2014. (Baca juga: Dilarang Beli BBM Pakai Jeriken, Nelayan Bingung)

Pramuji menuturkan Gunung Kidul sebagai wilayah terpencil, dengan sedikit SPBU dan banyak pengecer, rawan penimbunan BBM. Di Gunung Kidul, hanya terdapat 11 SPBU tapi jumlah pengecer resmi mencapai 2.800 orang.

Perbandingan yang sangat timpang ini menjadi sorotan akan rawannya penimbunan karena satu pengecer hanya dijatah tak lebih 20 liter per hari. "Sisa kuota sampai akhir tahun ini  makin menipis. Kami khawatir muncul panic buying lalu memicu penimbunan yang membuat stok lebih cepat habis," ujar Pramuji.

Pemerintah Gunung Kidul tahun 2014 ini mendapat kuota bahan bakar minyak sebesar 56 juta liter untuk Premium dan 20 juta liter untuk solar. Sampai Oktober lalu, untuk Premium tersisa 11 juta liter dan untuk solar tersisa 6 juta liter. "Masih sisa kurang dari 20 persen," kata Pramuji.

Lamanya keputusan penetapan kenaikan itu dikhawatirkan semakin membuat resah masyarakat dan rentan terjadi kepanikan yang mendorong aksi penimbunan. "Kami sudah berkoordinasi dan meminta kepolisian bergerak jika terjadi lonjakan konsumsi," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam pertemuan dengan pemerintah DIY awal pekan lalu, Gunung Kidul sempat mengusulkan agar keadaan sebaran SPBU di wilayahnya bisa bertambah. Dengan demikian, keberadaan pengecer juga bisa disebar, tak menumpuk di lokasi tertentu saja. "Masalahnya, investor sampai sekarang hanya mengincar daerah yang dianggap ramai," tuturnya.

Pengelola SPBU Tegalrejo, Yogyakarta, Pujo Widodo, menuturkan, meskipun pemerintah menyatakan BBM akan naik November ini, memasuki pekan kedua bulan ini belum ada tanda-tanda pengurangan pasokan dari Pertamina regional Yogyakarta. "Pesanan tetap normal, belum ada pengurangan," katanya.

Langkah pengurangan pasokan biasanya ditempuh Pertamina jelang kenaikan harga BBM itu. "Konsumsi juga masih normal, tidak sampai terjadi antrean panjang yang mengkhawatirkan," ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita lain:
Menteri Susi Usul Indonesia Keluar dari G20  
APEC, Indonesia Jadi Sasaran Investasi Para CEO
BlackBerry Passport Pakai QWERTY, Ini Alasannya  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

35 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

39 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

43 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.


Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Ilustrasi badai. Johannes P. Christo
Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.


Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Hujan akibatkan kanopi di Stasiun Tugu Yogyakarta roboh, Kamis, 4 Januari 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.


Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi meletus lagi, mengirim material vulkanik hingga setinggi tiga kilometer di atas puncak gunung itu, Jumat pagi 10 April 2020. Letusan itu adalah yang ketujuh sejak yang pertama Jumat pagi 27 Maret lalu. FOTO/DOK BPPTKG
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.


Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Ketua Umum Partai PSI Giring Ganesha (kanan) memakaikan jaket partai kepada Ade Armando (kiri), sebagai simbol bergabung partai PSI di kantor DPP partai PSI, Jakarta Pusat, Selasa, 11 April 2023. Ketua Umum partai PSI mengumumkan bergabungnya Ade Armando menjadi kader Partai PSI. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman


Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Masyarakat berebut gunungan Sekaten di halaman Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Kamis (28/9). Dok. Keraton Yogyakarta.
Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.


Libur Nataru, Yogyakarta Targetkan Dulang 800 Ribu Wisatawan

6 Desember 2023

Kawasan Tebing Breksi, Sleman, jadi andalan destinasi wisata akhir pekan. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Libur Nataru, Yogyakarta Targetkan Dulang 800 Ribu Wisatawan

Puncak kunjungan wisatawan di destinasi wisata Yogyakarta setiap tahunnya terjadi pada Juni, Juli, dan Desember.


Jurus Yogyakarta Jaga Kenyamanan Jelang Masa Kampanye

21 November 2023

Kirab budaya pemilu damai di Yogyakarta melintasi Jalan Malioboro Selasa (21/11). (Dok. Istimewa)
Jurus Yogyakarta Jaga Kenyamanan Jelang Masa Kampanye

Keamanan dan kenyamanan di Yogyakarta jadi investasi karena tanpa itu, dua sumber kehidupan yakni pariwisata dan pendidikan akan terpengaruh.