TEMPO.CO, Chhattisgarh - Sebelas wanita India meninggal setelah menjalani operasi sterilisasi yang diduga gagal di sebuah kamp kesehatan milik pemerintah di Chhattisgarh. Lebih dari 50 orang dirawat di rumah sakit, 20 di antaranya dalam kondisi kritis.
Dikutip dari BBC News, Selasa, 11 November 2014, para perempuan yang melakukan operasi ini berjumlah 83 dengan rentang usia 26-40 tahun. Mereka dioperasi selama enam jam dengan satu dokter dan asistennya pada Sabtu lalu.
Setelah operasi, banyak wanita tersebut mengeluh sakit dan demam. Seorang saksi bahkan mengaku melihat kondisi korban sangat mengenaskan. (Baca: Dituduh Membunuh, Perempuan India Diarak Bugil)
"Mereka dioperasi dan setelah selesai ditinggal begitu saja. Ini adalah tempat terpencil, tidak ada fasilitas yang memadai," kata seorang saksi kepada AP.
Menurut laporan pejabat kesehatan, kebanyakan kematian disebabkan oleh infeksi atau trauma akibat kekurangan banyak darah. Adapun pejabat pelaksana membantah hal tersebut. Namun empat pejabat kesehatan telah ditangkap untuk diinterogasi.
Sterilisasi adalah proses penyegelan saluran tuba yang membawa sel telur dari ovarium ke rahim. Jika telur tidak telur dan sperma tidak masuk ke rahim, proses kehamilan tidak akan terjadi.
Upaya sterilisasi gratis ini dilakukan pemerintah untuk menekan jumlah penduduk di wilayah itu yang telah mencpai 1,3 juta orang. Meski sudah diimbau oleh pemerintah, banyak perempuan yang tidak melakukan operasi karena biaya yang cukup mahal. (Baca: India Tangkap Perancang Pembunuhan PM Bangladesh)
Tahun lalu, seorang dokter mendapat penghargaan dari pemerintah karena berhasil melakukan 50 ribu sterilisasi dan semuanya selamat. Sementara itu, tiga orang ditangkap setelah mengoperasi 53 wanita tanpa melakukan pembiusan atau anestesi.
RINDU P. HESTYA | BBC NEWS
Berita Lain:
Makna Politik Jokowi Diapit Obama dan Jinping
Foto Bareng di APEC,Jokowi Juru Damai Cina dan AS
Jokowi Primadona APEC, Ini Pesan Hikmahanto