Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lima Isu Kunci di KTT ASEAN  

image-gnews
Polisi memeriksa kendaraan yang akan dialihkan, di jalan menuju ke tempat utama untuk KTT Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), di Naypyitaw, 11 November 2014. REUTERS/Soe Zeya Tun
Polisi memeriksa kendaraan yang akan dialihkan, di jalan menuju ke tempat utama untuk KTT Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), di Naypyitaw, 11 November 2014. REUTERS/Soe Zeya Tun
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN yang akan dilaksanakan di Myanmar mulai hari ini, 12 November 2014, akan membahas sejumlah isu. Berikut lima isu kunci yang menjadi prioritas untuk dibahas dalam KTT ASEAN seperti dilansir oleh The Bangkok Post, 11 November 2014:

1. Perdebatan Cina dan ASEAN tentang Laut Cina Selatan, akankah berakhir?
Cina dan anggota ASEAN seakan terjebak dalam masalah batas wilayah laut negara-negara mereka di Laut Cina Selatan. Beijing dan anggota ASEAN setuju untuk membicarakan bagaimana jalan keluar terbaik untuk masalah kelautan mereka pada Oktober lalu, namun  tata kelakuan baik (code of conduct) belum ditandatangani. (Baca: Konflik Laut Cina Selatan Dibahas di KTT ASEAN)

"Cina lebih memilih membuat persetujuan secara bilateral atas persengketaan kelautannya, daripada secara multilateral. Itu yang menyebabkan Cina tak kunjung menandatangani draf perjanjian tersebut," kata Fuadi Pisuwan, dosen program Asia di Universitas Harvard.

2. Seberapa antusiaskah anggota ASEAN terhadap program integrasi ekonomi?
Kesepakatan untuk menjalankan integrasi ekonomi ditandatangani pada tahun 2007 untuk melakukan persiapan sehingga 2015 dapat diimplementasikan perpindahan migrasi tenaga kerja antarnegara anggota ASEAN. Namun karena ada beberapa negara anggota ASEAN yang memiliki tingkat pendapatan jauh di atas anggota lainnya, muncul kekhawatiran sulit mengendalikan imigran dari negara miskin.

"90 persen persiapan sudah berjalan dan direncanakan sebelum 2015 akan mencapai target persiapan. Sangat mengesankan," kata Roy Daria tria, pimpinan redaksi di majalah Asean Affairs. (Baca: Jokowi 'Jual' Program Kerja di KTT ASEAN)

3. Apakah ASEAN seperti Uni Eropa, melaksanakan common market setelah tahun 2015?
Integrasi ekonomi yang diusung ASEAN mengalami peningkatan yang mengesankan. Perusahaan swasta dan ahli ekonomi akan banyak menyumbang untuk peningkatan pembangunan energi dan infrastruktur pada tahun 2015. Namun wacana common market tidak akan terlaksana, terbukti tidak masuk dalam rencana pembahasan dalam pertemuan di Naypyidaw, ibu kota Myanmar.

"ASEAN berbeda dengan Uni Eropa. Kita hanya ingin mengatur stabilitas, mempromosikan pembangunan, dan menjaring banyak investor asing," kata Chayut Setboonsarng, analis kebijakan regional.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Adakah langkah baru yang diakomodasi ASEAN terhadap perdagangan manusia?
Momok yang ada di Asia Tenggara adalah perbudakan seks, perbudakan tenaga kerja, dan penyelundupan manusia. Amerika Serikat menobatkan Thailand, Malaysia, Myanmar, Laos, dan Kamboja sebagai pelanggar dan pelaku terbesar kasus kriminal tersebut. Untuk pertama kalinya, ASEAN memiliki wacana untuk membahas bagaimana manajemen kasus perdagangan manusia yang akan ditandatangani sebelum akhir tahun.

"ASEAN perlu segera mencabut prinsip noninterferensi yang beberapa dekade membuat ASEAN sulit menyelesaikan masalah di negara anggotanya," kata Sunai Phasuk dari Human Rights Watch. (Baca: Di KTT ASEAN, Jokowi Paparkan Ide Poros Maritim)

5. Akankah Presiden Barack Obama mendukung Aung San Suu Kyi diizinkan mengikuti pemilu Myanmar tahun depan?
Presiden Obama telah mendukung reformasi di Myanmar, mendorong masyarakat dan swasta untuk mengizinkan Suu Kyi mencalonkan diri sebagai Presiden, namun tidak disetujui konstitusi karena keterlambatan kehadiran pasangan Suu Kyi.

Oktober lalu Presiden Obama meminta Presiden Myanmar Thein Sein untuk menekan masalah Suu Kyi, namun militer Myanmar yang memiliki hak veto di konstitusi tidak setuju.

INTAN MAHARANI | BANGKOK POST

Baca juga:
FPI Mengaku Cuma Sekali Ditegur Kemendagri
Menteri Susi: Investor Harus Punya Pengolahan Ikan
Konflik Laut Cina Selatan Dibahas di KTT ASEAN
Pakaikan Mantel ke Istri Jinping, Putin Dikritik

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

4 jam lalu

Warga memungut sampah plastik di kawasan Pantai Kedonganan, Badung, Bali, Rabu 20 Maret 2024. Pantai Kedonganan dipadati sampah plastik kiriman yang terdampar terbawa arus laut yang mengganggu aktivitas warga dan nelayan setempat. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.


ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

3 hari lalu

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyambut Presiden Indonesia Joko Widodo saat kedatangan para pemimpin pada KTT Khusus ASEAN-Australia, di Melbourne, Australia 5 Maret 2024. REUTERS/Jaimi Joy
ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

ASEAN dan Australia memperingati 50 tahun pertemuan pertama antara Sekretaris Jenderal ASEAN dan para pejabat Australia pada 16 April


IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

10 hari lalu

Rektor IPB University Arif Satria (ketiga kiri) bersama sejumlah peneliti IPB menunjukkan inovasi enzim untuk deteksi virus Covid-19 dan kit antibodi Covid-19 di Rektorat Andi Hakim Nasution, IPB University, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa, 21 Desember 2021. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

AppliedHe menempatkan IPB sebagai universitas terbaik ke-3 se-Asia Tenggara. Mengalahkan UI dan ITB di level lokal.


Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

12 hari lalu

Julie Bishop. Reuters
Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

Mantan menlu Australia Julie Bishop ditunjuk sebagai utusan pribadi Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk Myanmar.


Profil Negeri Laos yang Memegang Estafet Keketuaan ASEAN 2024

13 hari lalu

Suasana Ibukota Laos, Vientiane, tampak lengang, 23 Juli 2016. Negara yang menjadi ketua ASEAN 2016 menggelar rangkaitan konferensi ASEAN mulai 23-26 Juli 2016. Tempo/Natalia Santi
Profil Negeri Laos yang Memegang Estafet Keketuaan ASEAN 2024

Ditujukan untuk memberikan bantuan teknis kepada para official Kementerian Keuangan Laos dalam mempersiapkan agenda gelaran pertemuan ASEAN 2024.


Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

14 hari lalu

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer
Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

Meluasnya konflik bersenjata di seluruh Myanmar membuat masyarakat kehilangan kebutuhan dasar dan akses terhadap layanan penting


Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

15 hari lalu

Lokasi pertemuan menteri-menteri luar negeri Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) di Luang Prabang, Laos, Minggu 28 Januari 2024. ANTARA/Kyodo
Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.


Prabowo Subianto Melawat ke Malaysia, Akan Bertemu PM Anwar Ibrahim

15 hari lalu

Presiden terpilih Indonesia dan Menteri Pertahanan saat ini Prabowo Subianto menyapa wartawan saat berjalan menemui Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, di kantor perdana menteri, Rabu, 3 April 2024, di Tokyo, Jepang.  Eugene Hoshiko/Pool melalui REUTERS
Prabowo Subianto Melawat ke Malaysia, Akan Bertemu PM Anwar Ibrahim

Presiden Indonesia terpilih, Prabowo Subianto, tiba di Malaysia dan bertemu dengan Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim di Putrajaya.


Indonesia Urutan Ketiga Penyumbang Wisatawan Terbesar Vietnam

16 hari lalu

Wisatawan mencoba memasuki lubang kecil yang jadi jalan tentara Vietnam untuk ke Cu Chi Tunnels di Ho Chi Minh (Antara)
Indonesia Urutan Ketiga Penyumbang Wisatawan Terbesar Vietnam

Indonesia menjadi salah satu pasar utama pariwisata Vietnam karena adanya bebas visa selama 30 hari bagi warga negara anggota ASEAN.


HSBC Luncurkan Platform ASEAN Growth Fund Senilai 1 Miliar USD

23 hari lalu

Presiden Direktur PT Bank HSBC Indonesia Francois de Maricourt usai acara HSBC Summit 2023 di The St.Regis Jakarta Selatan, pada Rabu, 11 Oktober 2023. TEMPO/Ninda Dwi Ramadhani
HSBC Luncurkan Platform ASEAN Growth Fund Senilai 1 Miliar USD

PT Bank HSBC Indonesia meluncurkan platform untuk pengembangan usaha perusaan yang mengincar bisnisnya berkembang di Asia Tenggara.