TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Indonesia untuk Myanmar Ito Sumardi menyatakan bahwa Presiden Indonesia Jokowi telah diberi usulan untuk membahas tentang isu Rohingya di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Nyapyidaw, Myanmar, hari ini.
"Presiden Jokowi telah diinfokan tentang proposal masalah Rohingya dan diharapkan dapat memberikan tanggapannya sebelum KTT dimulai," kata Sumardi kepada Antara, Selasa, 11 November 2014.
Sumardi menjelaskan Indonesia sebenarnya sangat prihatin tentang nasib Rohingya yang tidak diakui oleh Myanmar. Kondisi itu juga yang menyebabkan beberapa kaum Rohingya pindah ke dari negara itu dengan cara ilegal untuk masuk ke Indonesia dan Australia.
"Namun, kebijakan Australia yang menolak imigran ilegal malah mendorong mereka datang ke Indonesia," kata Sumardi. (Baca: Sensus Terbaru Myanmar, Muslim Rohingya Tak Didata)
Muslim Rohingya memang tidak diakui oleh negaranya. Beberapa kali sensus penduduk dilakukan, mereka tidak pernah didata oleh pemerintah, khususnya yang tinggal di daerah Rakhine dan Kachin. Pemerintah Myanmar bahkan menggolongkan muslim Rohingya sebagai penduduk yang "tidak teridentifikasi".
RINDU P. HESTYA | ANTARA
Berita Lain:
Makna Politik Jokowi Diapit Obama dan Jinping
Jokowi Primadona APEC, Ini Pesan Hikmahanto
Foto Para Ibu Negara, Iriana Jejer Istri Jinping