TEMPO.CO, Nay Pyi Taw - Presiden Joko Widodo mendorong investasi Indonesia di Myanmar, khususnya di tiga sektor: pertambangan, telekomunikasi, dan infrastruktur. Ini disampaikan Jokowi saat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Myanmar Thein Sein di Myanmar International Convention Center, hari ini.
"Kita akan terus mendorong kepada BUMN dan swasta untuk menanamkan investasi di Myanmar, khususnya di sektor pertambangan, telekomunikasi, dan infrastruktur," kata Jokowi di Nay Pyi Taw, Rabu, 12 November 2014. (Baca: Jokowi 'Jual' Program Kerja di KTT ASEAN)
Indonesia, ujar Jokowi, juga akan menjajaki kerja sama dengan Myanmar di dua sektor lain: perhubungan dan perbankan. "Kita ingin menekankan pentingnya kedua negara untuk menjajaki kerja sama di bidang perhubungan, yaitu penerbangan langsung dari Indonesia ke Myanmar," tuturnya. (Baca: Indonesia Agendakan Isu Rohingya di KTT ASEAN)
Bentuk kerja sama yang lain, kata Jokowi, adalah penyiapan tenaga ahli Indonesia di sektor konstruksi untuk dikirim ke Myanmar. "Indonesia siap bekerja sama dengan Myanmar dan menyiapkan tenaga ahli. Sebagai contoh, telah disiapkan tenaga konstruksi dari Indonesia ke Myanmar untuk mengerjakan proyek yang ada di sini," ujarnya. (Baca: Lima Isu Kunci di KTT ASEAN)
Kerja sama tersebut, tutur Jokowi, merupakan bukti komitmen Indonesia untuk meningkatkan kesatuan ASEAN dan mewujudkan Komunitas ASEAN 2015. Dalam pertemuan bilateral itu, Jokowi didampingi Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Duta Besar Indonesia untuk Myanmar, Ito Sumardi.
ANANDA TERESIA
Baca juga:
Tahanan Tewas,Komnas HAM: Polisi Langgar Kode Etik
Anggota DPRD dan Skandal Foto Porno ke Kolega
Adegan Mantel Putin dan Istri Xi Disensor
Tertabrak Kereta Komuter, Korban Selamat