Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Belasan Hotel di Yogya Diperiksa Izin Penggunaan Air Tanah

Editor

Raihul Fadjri

image-gnews
Jalan Malioboro, Yogyakarta. ANTARA/Noveradika
Jalan Malioboro, Yogyakarta. ANTARA/Noveradika
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Laporan kekeringan di puluhan sumur warga kampung Gowongan Kecamatan Jetis Yogyakarta awal pekan ini akhirnya ditindaklanjuti dengan keluarnya rekomendasi pemeriksaan seluruh hotel di kawasan Jalan Mangkubumi Yogyakarta.

Forum Pemantau Independen (Forpi) Kota Yogya bersama Dinas Ketertiban dan Badan Lingkungan Hidup Kota Yogya pun mengecek satu persatu dokumen hotel yang menjadi rekomendasi oleh Forpi, Kamis 13 November 2014. "Kami rekomendasikan pemerintah memeriksa ulang izin pengusahaan air setidaknya di 15 hotel di kawasan itu," ujar aktivis Forpi Kota Yogyakarta Baharuddin Kamba.

Adapun hotel yang diusulkan diperiksa Surat Izin Pengusahaan Air (SIPA) nya oleh Forpi, dari hotel kelas melati dan menengah seperti 101, Harper, Quest, Gowongan Inn dan Arjuna, hingga hotel berbintang seperti Grand Zuri, Horizon Ultima Riss, dan @Home.

Staf Bidang Pengawasan dan Pemulihan Lingkungan Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta Maretha Heksa Sepana menuturkan dari pemeriksaan awal di Hotel 101, pihaknya menemukan pengelola hotel belum menjalankan aturan baru Peraturan Wali Kota nomor 3 tahun 2014. Peraturan itu mewajibkan hotel memasang instalasi Perusahaan Daerah Air Minum sebagai back up penggunaan air tanah. "Dalam aturan, air tanah untuk perhotelan hanya dijatah 12,5 jam sehari atau 100 meter kubik, sisanya diback up PDAM," kata Maretha.

BLH Yogya masih akan terus mengumpulkan temuan ihwal pengusahaan air di sejumlah hotel sepanjang Jalan Mangkubumi guna menemukan penyebab pasti keringnya air warga kampung Gowongan sebulan terakhir.

Dalam inspeksi mendadak di kawasan Mangkubumi itu, seorang tim kajian Forpi FX. Harry Tjahja bahkan sempat kaget pula ketika menumpang buang air kecil di toko waralaba ternyata tidak ada air sumur yang bisa digunakan. "Saya akhirnya beli air mineral untuk buang air kecil, soalnya air sudah kering sama sekali, padahal musim hujan," kata Harry.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Forpi Kota Yogya menilai, pemeriksaan izin pengusahaan air ini diarahkan untuk menemukan bukti bahwa keringnya sumur warga-bahkan saat Yogya sudah masuk musim penghujan-akibat maraknya pertumbuhan hotel  kawasan itu tiga tahun terakhir.

Warga kampung Penumping Gowongan yang puluhan tahun tak pernah direpotkan masalah kekeringan tiba-tiba mendapati air sumurnya menyusut drastis dan susah diperoleh lagi. "Padahal sumur-sumur itu sudah diperdalam hingga kedalaman 16-20 meter," kata tokoh kampung Penumping Gowongan, Eddy Suryadi.

Hotel baru di kawasan Mangkubumi itu disinyalir bermasalah karena warga tak pernah tahu bagaimana proses pengusahaan airnya. Tanpa pemberitahuan apapun, tiba-tiba sudah dilakukan pembangunan hotel oleh investor.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

3 hari lalu

Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya (ke-3 dari kanan) meninjau Pantai Melasti di Badung, Bali, yang terpilih sebagai salah satu lokasi World Water Forum (WWF) ke-10 yang digelar pada 18-24 Mei 2024. (ANTARA/Ho- Pemprov Bali)
Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

Kominfo bertugas memastikan jaringan telekomunikasi di Forum Air Sedunia pada 18-25 Mei 2024 di Bali.


Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

9 hari lalu

National Aeronautics and Space Administrationcode (NASA) atau Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat menyoroti perubahan kawasan hutan di Kalimantan setelah adanya pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN. Foto : NASA
Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.


Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

13 hari lalu

Ilustrasi BMKG
Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.


Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

15 hari lalu

Foto aerial sejumlah petani memanen tanaman padi yang rusak setelah terendam banjir lebih dari sepuluh hari di Desa Cangkring B Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Jumat 23 Februari 2024. Menurut data yang dihimpun Posko Terpadu Penanganan Darurat Bencana Banjir Demak per Jumat 23 Februari pukul 12:00 WIB, banjir menggenangi 3.427 hektare lahan persawahan dan mengakibatkan 1.975 hektare tanaman padi puso atau gagal panen. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

Bencana akibat krisis iklim membuat 874 Ha sawah di Jawa Barat gagal panen pada musim tanam 2023/2024. Lahan tergerus banjir, kering, dan longsor.


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

16 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

20 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

24 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.


Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

26 hari lalu

Pulau Tenerife, Canary, Spanyol. Unsplash.com/Bastoan Pudill
Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

Kepulauan Canary, khususnya Pulau Tenerife, di Spanyol menghadapi kekeringan parah yang semakin memburuk,


Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

28 hari lalu

Berbagai pihak menyebut fenomena El Nino masih akan berlanjut. Berikut ini daftar negara yang masih mengalami El Nino, selain Indonesia. Foto: Canva
Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

Berbagai pihak menyebut fenomena El Nino masih akan berlanjut. Berikut ini daftar negara yang masih mengalami El Nino, selain Indonesia.


Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

49 hari lalu

Papan reklame digital menunjukkan suhu 115 derajat Fahrenheit atau sekitar 46 derajat Celcius, di pusat kota Phoenix, Arizona, AS, 17 Juli 2023. Panas ekstrem yang menghanguskan Phoenix mencetak rekor pada 18 Juli 2023, hari ke-19 berturut-turut dengan suhu mencapai setidaknya 110 derajat Fahrenheit (43 Celsius) di musim panas yang menyengat di sebagian besar dunia. Rob Schumacher/USA Today Network via REUTERS
Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

Walau fenomena El Nino sudah melemah, peningkatan suhu permukaan laut global masih tercatat tinggi dan melampaui rekor global.