TEMPO.CO, Jakarta - Rektor Universitas Hassanudin Dwia Aries Tina Ulubuhu mengklaim situasi di Makassar masih kondusif walaupun terjadi bentrok dalam unjuk rasa antara mahasiswa yang menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi dan kepolisian. Hal ini disampaikan saat melaporkan gerakan mahasiswa di Makassar kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Sebelum beliau (JK) bertanya, kami melaporkan situasi lebih dulu. Alhamdulillah, situasi cukup terkendali," kata Dwia di Kantor Wakil Presiden, Kamis, 13 November 2014.
Dwia hadir bersama sejumlah rektor pelbagai universitas di Makassar, yaitu Unhas, Uversitas Negeri Makasaar, Universitas 1945, Universitas Muslim Indonesia, Universitas Islam Negeri Alaudin, dan Universitas Muhammadiyah Makassar. Para rektor mengklaim sudah berkoordinasi dengan seluruh aparat keamanan dan pemerintah daerah.
"Kalau mahasiswa unjuk rasa, kami maklumi sebagai penyampaian aspirasi," ujarnya.
Dwia mengklaim jumlah mahasiswa yang terlibat dalam demo sangat kecil. Ia justru menilai pemberitaan dan informasi yang tersebar sangat berlebihan karena tak sesuai dengan kondisi nyata di Makassar.
Mahasiswa, menurut dia, turun ke jalan tak memakai nama universitas. Berdasarkan informasi yang diterima, mahasiswa justru membawa nama lembaga atau kelompok umum untuk menolak rencana pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla menaikkan harga BBM bersubsidi.
FRANSISCO ROSARIANS
Baca juga:
Jusuf Kalla: Ah, FPI Selalu Begitu, Simbol Saja
Jusuf Kalla: Kenaikan Harga BBM Akan Ditunda
Pembubaran FPI, Polri Siap Bersaksi di Pengadilan
Kuasa Hukum: Mana Buktinya FPI Rasis...
Begini Cara Membubarkan FPI