TEMPO.CO, Yogyakarta - Potensi angin kencang di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta diprediksi akan berlangsung hingga akhir November mendatang karena masih memasuki musim pancaroba atau pergantian musim dari kemarau ke penghujan. Bangunan yang berada di kawasan dengan perbedaan suhu permukaan yang ekstrem diminta waspada.
“Pancaroba di DIY masih berlangsung dua-tiga pekan. Rumah dan bangunan di tepi sawah atau di tepi tanah lapang potensial rawan terjangan angin kencang,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika DIY Tony Agus Wijaya kepada Tempo, Kamis, 13 November 2014.
Tony menuturkan pancaroba ditandai dengan perubahan cuaca yang terjadi sangat cepat dalam satu hari. Misalnya, pada siang hari sangat panas, sementara malamnya sangat dingin. Tandanya, awan itu hitam dan berlapis dengan ketinggian sekitar 10 kilometer.
Angin kencang tersebut bersifat lokal yang berlangsung sebentar dengan durasi satu-dua jam. Sedangkan kecepatan angin berkisar 40-60 kilometer per jam dengan perbedaan suhu permukaan, semisal antara 34 derajat Celcius dan 27 derajat Celcius. “Hanya berlangsung sebentar, tapi sifat angin merusak,” ujar Tony.
Yang perlu diwaspadai akibat angin kencang selain tepi sawah dan tanah lapang adalah di daerah pegunungan dengan ketinggian yang berbeda, seperti lereng Merapi dan di perbatasan perkotaan dengan perdesaan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Gatot Saptadi mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan menghindari berteduh di bawah pohon tinggi. Sebab, pohon tinggi potensial roboh diterjang angin kencang. “Angin kencang ini datangnya tidak bisa diprediksi, jadi hati-hati,” tutur Gatot.
Kewaspadaan lainnya untuk menyambut musim hujan yang akan merata seusai November nanti, menurut Gatot, adalah ancaman hujan lahar Merapi. Salah satu hal yang dilakukan untuk mencegah timbulnya korban atas ancaman itu adalah mengoptimalkan pemasangan alat early warning system (EWS). “Apalagi kalau curah hujan yang turun di puncak 70 milimeter per jam,” kata Gatot.
PITO AGUSTIN RUDIANA