TEMPO.CO, Jakarta - Rumah Sakit Umum Daerah dr Soedono di Kota Madiun, Jawa Timur, telah memulangkan Muchlis Sugiharto, 29 tahun, pasien yang sempat diduga menderita ebola. Sudah beberapa hari ini, lelaki yang pernah bekerja di perusahaan kayu Forest Venture di Liberia itu telah berada di rumahnya di Desa Nampu, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun.
"Hari Minggu kemarin pasien dipulangkan karena kondisi kesehatannya sudah bagus," kata Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD dr Soedono, Sjaiful Anwar, Kamis, 13 November 2014. (Suspect Ebola Madiun Bekerja 8 Bulan di Liberia)
Baca Juga:
Sebelum dipulangkan, ia melanjutkan, panas tubuh Muchlis sudah normal, yakni tidak lebih dari 37,5 derajat Celsius. Selain itu, pembekuan darah telah tiada. Tim dokter memastikan penyakit malaria falciparum yang menyerang Muchlis juga sudah membaik. "Meski sudah dipulangkan, pasien tetap menjalani rawat jalan," ujar Sjaiful.
Menurut dia, pemulangan Muchlis didasarkan pada prosedur tetap dari Kementerian Kesehatan. Sesuai dengan anjuran tersebut, pasien bisa menjalani rawat jalan setelah tiga sampel darah, lapisan lendir, dan urine yang diuji di Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan dinyatakan negatif ebola. (Baca juga: Pasien Terduga Ebola di Kediri Dibolehkan Pulang)
"Selama kondisinya bagus, tidak perlu menunggu masa inkubasi berakhir," katanya. Masa inkubasi ebola berlangsung selama 21 hari. Jatuh tempo perawatan Muchlis seharusnya pada Sabtu, 15 November 2014.
Meski demikian, pemantauan terhadap Muchlis tetap dilakukan oleh RSUD dr Soedono dan Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun. "Kami juga berkoordinasi dengan Rumah Sakit dr Soetomo, Surabaya," ujarnya. (Lihat pula: Ebola Diperkirakan Berkembang Cepat)
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun Soelistyono Widyantono menambahkan, pemantauan tidak hanya diberlakukan bagi Muchlis. Sebanyak 21 warga Kecamatan Pilangkenceng, Mejayan, Saradan, dan Gemarang yang juga baru pulang dari Liberia tak luput dari pengawasan. "Pemantauan kepada mereka akan tetap kami lakukan sampai masa inkubasi berakhir," kata Sulis.
NOFIKA DIAN NUGROHO
Berita Terpopuler:
Menteri Susi Disemprot Nelayan
Jusuf Kalla: Ah, FPI Selalu Begitu, Simbol Saja
Jusuf Kalla: Kenaikan Harga BBM Akan Ditunda
Pembubaran FPI, Polri Siap Bersaksi di Pengadilan
Kuasa Hukum: Mana Buktinya FPI Rasis...
Begini Cara Membubarkan FPI