TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mendadak menelepon Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno di tengah pertemuan dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Menara Kadin, Kuningan, Jakarta, Jumat, 14 November 2014. Tindakan itu dilakukan setelah mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia itu mendengarkan keluh-kesah anggota Kadin ihwal penggunaan mata uang dolar Amerika Serikat dalam transaksi di pelabuhan.
Jonan melipir keluar dari ruang pertemuan dengan diikuti oleh Ketua Kadin Indonesia Suryo B. Sulistyo dan Wakil Ketua Bidang Perhubungan Emirsyah Satar untuk menelepon Rini. Kejadian ini mengundang keterkejutan dan riuh tepuk tangan peserta pertemuan lantaran Jonan cepat merespons masalah yang sedang dipersoalkan. "Saya telepon langsung Menteri BUMN saja," ujarnya. (Baca: Tak Dapat Makan, Penumpang Lion Air Ngadu ke Jonan)
Namun panggilan melalui telepon itu awalnya tak direspons oleh Rini. Baru sekitar 15 menit kemudian Rini Soemarno menelepon balik dan menyatakan setuju menyelesaikan masalah yang dikeluhkan Kadin. "Semua BUMN harus melayani kebutuhan publik. Saya akan teruskan saran ini," kata Jonan. (Baca: Kemeja Tenabang Menteri Jonan)
Sebelumnya, Wakil Ketua Kadin Bidang Ketenagakerjaan Benny Sutrisno mengeluhkan keharusan penggunaan mata dolar AS dalam transaksi di pelabuhan. Dia bercerita, saat membayar cukai, pihaknya menggunakan mata uang rupiah. Tapi dalam proses bongkar-muat di pelabuhan dia diwajibkan menggunakan mata uang asing. Karena hal itu, dia harus menukar uang rupiah dulu agar bisa bertransaksi.
Adapun Wakil Ketua Kadin Bidang Logistik Carmelita Hartoto menanyakan apakah duit pembayaran pajak pertambahan nilai disetor ke negara atau ke pihak asing.
PRIO HARI KRISTANTO
Berita Lain
Malaysia Kuasai 3 Desa, Pemda Nunukan Pasrah
Kontras Laporkan FPI ke Komnas HAM
MUI Tak Setuju FPI Dibubarkan, Mengapa?
Ahok Didukung MUI Asal...