TEMPO.CO, Islamabad - Presiden Afganistan Ashraf Ghani untuk pertama kalinya melakukan kunjungan kenegaraan ke negeri tetangga, Pakistan. Kunjungan ini bertujuan meningkatkan hubungan kedua negara itu di tengah masalah krusial ihwal Taliban.
Ghani dan Perdana Menteri Pakistan Nawazsharif, tutur pejabat yang tak disebutkan namanya, diharapkan hadir dalam sebuah pertandingan kriket antara tim kedua negara di Islamabad, Sabtu, 15 November 2014. Secara umum, hubungan kedua negara tidak ada masalah meskipun terjadi ketegangan di garis perbatasan.
Kedua negara sempat saling tuduh lantaran menutup mata atas kehadiran pejuang bersenjata di daerah perbatasan dan melancarkan serangan, sehingga mengancam stablitas keamanan.
Namun demikian, beberapa diplomat menjelaskan, kepemimpinan Presiden Ghani yang dimulai sejak September 2014 memiliki peluang besar melawan Taliban ketika pasukan Amerika Serikat-NATO ditarik dari negeri itu. "Kedua belah pihak sangat tertarik menyelesaikan masalah secara politis," kata Duta Besar AS di Islamabad, Richard Olson.
Pakistan adalah satu dari tiga negara yang mengakui rezim garis keras Taliban berkuasa di Kabul pada 1996-2001 hingga didongkel AS bersama pasukan koalisi. Presiden Afganistan Hamid Karzai berkali-kali menuduh Pakistan melanjutkan dukungannya terhadap pemberontakan Taliban untuk mengganggu stabilitas negaranya. Namun tuduhan itu ditepis Islamabad.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Baca juga:
Diumumkan Jadi Gubernur, Ahok Jadi Trending Topik
Dinas Pendidikan Surabaya: 2 Guru Cabul Dipecat
JK: Kenaikan Harga BBM Harus Lebih Cepat
Menteri Yuddy: Pejabat Eselon IV Wajib Setor LHKPN