TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gunung Kidul mengimbau para pelancong obyek wisata minat khusus, terutama wisata gua, lebih rajin memantau kondisi cuaca. Sebab, hujan mulai mengguyur sebagian wilayah Gunung Kidul pada pertengahan November ini.
"Jika hujan deras, untuk susur sungai bawah tanah di dalam gua sebaiknya ditunda karena sewaktu-waktu bisa meluap tak terduga," ujar Kepala Seksi Obyek dan Daya Tarik Wisata Dinas Pariwisata Gunung Kidul Yunus Hanafi kepada Tempo, Kamis, 13 November 2014. (Baca juga: Puncak Musim Hujan Wisata Gua Ditutup)
Yunus menuturkan kewaspadaan akan cuaca itu diingatkan lantaran sebagian besar gua dengan sungai bawah tanah di Gunung Kidul punya karakter mengalir. Bukan sungai yang terbentuk atau bersumber dari sebuah mata air sehingga tak terlalu terpengaruh cuaca.
"Untuk susur gua yang relatif aman memang hanya di Gua Pindul karena berasal dari mata air," katanya. (Baca juga: Promosi Gua Pindul Mendunia)
Adapun gua-gua lain yang sungai bawah tanahnya terpengaruh dengan kondisi hulunya adalah Gua Kali Suci, Jomblang, juga Seropan.
Menurut Yunus, hujan juga menyebabkan kondisi sekitar gua relatif licin. Karena itu, wisatawan yang ingin berkunjung diminta ekstra hati-hati.
Awal 2013, sebanyak tiga anggota Himpunan Kegiatan Speleologi Indonesia tewas terempas banjir mendadak di sungai bawah tanah tatkala melakukan susur Gua Seropan. Gua Seropan sendiri sempat ditutup beberapa saat oleh pihak kepolisian setempat.
Kepala Bidang Promosi Wisata Gunung Kidul Eli Martono menuturkan, sepanjang November 2014 ini, pemerintah daerah juga tak menggelar kegiatan wisata apa pun karena tak ada momen khusus. "Kegiatan yang ada hanya lomba fotografi, tak ada event wisata khusus," ujarnya.
PRIBADI WICAKSONO
Berita lain:
Mabes Polri Sarankan Ahok Laporkan FPI ke Polisi
Susi Paling Disukai Netizen di Situs Kawalmenteri
Sulitnya Mendaratkan Robot Philae Di Komet