TEMPO.CO, Ternate - Kepolisian Daerah Maluku Utara menyiagakan anggota berjaga di pinggir pantai. Langkah itu dilakukan, sebagai antisipasi evakuasi menyusul peringatan dini tsunami yang dikeluarkan Badan Meteorlogi, Klimatologi dan Geofisika akibat dua kali gempa 7,3 skala Richter yang menguncang Ternate. (Baca: Jokowi Minta Menteri Koordinasi Tangani Gempa)
Komisaris Besar Polisi Iwan Hari Sugiarto, Wakapolda Maluku Utara, mengatakan sedikitnya 100 anggota di terjunkan untuk mengantisipasi evakuasi jika terjadi tsunami. Beberapa Polres yang terkena dampak gempa pun sudah di intruksikan untuk siaga.
"Anggota polisi sudah diintruksikan siaga dan beberapa perlengkapan evakuasi cepat pun sudah disiapkan. Kami juga menempatkan anggota untuk menginformasikan kepada warga yang tinggal di pinggir pantai,"kata Iwan kepada Tempo, Sabtu, 15 November 2014.
Menurut Iwan, sejak dikeluarkan peringatan dini tsunami, masyarakat di Maluku Utara umumnya relatif kondusif. Tidak ada kepanikan yang tinggi di masyarakat. "Semuanya masih relatif normal, tapi kami tetap mengimbau masyarakat waspada sebelum peringatan dini tsunami dicabut,"ujar Iwan. (Baca:Ada Gempa, Jokowi Telepon Maluku-Sulut-Gorontalo)
Sebelumnya warga Ternate sempat mengalami kepanikan saat terjadi dua kali gempa bumi berkekuatan 7,3 skala Richter. Data yang dihimpun Tempo, gempa pertama terjadi di 132 kilometer barat daya Halmahera Barat tepatnya di 1,94 Lintang Utara dan 126,50 bujur timur dengan kedalaman 10 kilometer pada pukul 11.31 WIT. Berselang beberapa detik, gempa susulan dengan kekuatan yang sama kembali terjadi. Pusat gempa terjadi di 137 kilometer barat daya Halmahera Barat pada 1,95 Lintang Utara dan 126,46 Bujur Timur dengan kedalaman 48 kilometer.
BUDHY NURGIANTO
Berita lainnya:
Di Mimbar Masjid, Pria Ini Pimpin Doa Tolak Ahok
Ahok Akan Dilantik, FPI: Itu di Tangan Tuhan
Unhas Geger, Guru Besar dan Mahasiswi Nyabu
Ruhut: Bubarkan Saja FPI
Asus Zenfone 4S, Tangguh Berkat Chipset Intel