TEMPO.CO, Jakarta -Eros Djarot mengaku bangga bisa terlibat dalam film Badai Pasti Berlalu. Ia makin senang ketika film garapan almarhum Teguh Karya itu diputar ulang dan menjadi bahan diskusi oleh mahasiswa.
“Senang sekali film kami diapresiasi di kampus seperti ini, semoga ditiru oleh universitas yang lain dan apresiasi bisa berlanjut,” ujar Eros Djarot usai pemutaran film dan diskusi di Auditorium Terapung, Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia, Jumat , 14 November 2014.
Eros menjadi penata musik sekaligus pencipta lagu tema film Badai Pasti Berlalu. Film ini berhasil memboyong Piala Citra pada Festival Film Indonesia 1978 untuk kategori tata musik, editing, editing suara, dan fotografi. Badai Pasti Berlalu juga menjadi film terlaris sepanjang 1978-1979. Pada masa itu pula, lagu-lagu yang menghiasi film ini selalu diputar di radio-radio.
Kebanggan serupa juga dirasakan oleh Roy Marten, “Tentu bangga, karena masih dilihat dan didiskusikan oleh anak-anak muda,” ujar Roy yang di film itu berperan sebagai Leo. Dia mengharapkan para mahasiswa di berbagai kampus pun menonton film-film lama yang berkualitas dan mendiskusikannya lagi.
Slamet Rahardjo yang di film itu tampil sebaga tokoh antagonis bernama Helmi, juga merasa senang dan bangga film lawas ini diputar lagi. Menurut Slamet, pemutaran film ini seperti membaca ulang buku-buku lama. Ia senang masih ada anak-anak muda yang mengingat atau melihat lagi film lawas yang merupakan bagan dari sejarah perjalanan industri film Indonesia. “Jangan melupakan sejarah,” katanya.
DIAN YULIASTUTI