Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gubernur Ganjar Khawatir Banyak Kades Dipenjara  

Editor

Zed abidien

image-gnews
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.CO, Semarang - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, khawatir jika adanya dana bantuan dari APBN ke desa justru mengakibatkan banyak kepala desa yang masuk ke penjara. Politisi PDIP ini menyebut adanya uang bantuan APBN ke desa bisa menjadi berkah, tapi sekaligus bisa menjadi musibah.

"Kalau salah sedikit saja, maka bisa menjadi musibah. Sebab kalau ada penyelewengan, maka bisa masuk penjara," kata Ganjar Pranowo saat menjadi pembicara halaqoh "Peran NU dalam mengawal undang-undang desa" di Hotel Metro, Semarang, Sabtu 16 November 2014.

Apalagi, dana untuk desa itu kabarnya akan sangat besar, yakni Rp1,4 miliar. Ganjar mencontohkan saat desa menerima alokasi dana desa (ADD) yang nominalnya kecil saja sudah banyak kepala desa yang terjerat kasus. Kebetulan saat Halaqoh NU tersebut, ada Bupati Wonosobo, Kholik Arif. Ganjar pun bertanya ke Kholik Arif ihwal adanya kepala desa di Wonosobo yang masuk penjara terkait penyelewengan dana ADD. "Di Wonosobo sudah ada 11 kepala desa yang di penjara," kata Kholik Arif. Padahal, dana ADD yang dikelola para kepala desa di Wonosobo rata-rata hanya sekitar Rp140 juta.

Ganjar menambahkan, mengelola dana Rp140 juta saja sudah ada kepala desa yang di penjara, apalagi, jika ada dana dari APBN untuk desa yang besarnya kira-kira Rp1,4 miliar. "Ini tentu, kepala desa harus menyiapkan sebaik-baiknya," kata Ganjar. Bekas anggota DPR fraksi PDIP ini mengklaim Jawa Tengah cukup siap untuk mengelola kucuran dana desa dari APBN

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dana desa harus bisa membantu menyelesaikan problem-problem di Jawa Tengah, terutama kemiskinan dan pengangguran. Jawa Tengah sudah mencetak undang-undang desa untuk dibagikan kepada para kepala desa. "Agar bisa dipahami para kepala desa," kata Ganjar.

Ganjar juga berharap, agar pemerintah pusat membuat pola pelaporan penggunaan dana desa yang ringkas dan mudah. Dalam laporan pertanggungjawaban desa juga diatur mengenai untuk apa saja dana desa itu boleh digunakan. Pemerintah Jawa Tengah akan melibatkan kejaksaan dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk ikut mengawasi penggunaan dana desa itu.

ROFIUDDIN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Wamenkeu Sebut 400 Ribu Vaksin Covid-19 Disuntikkan: Ada yang Sudah Dapat 2 Kali

30 Januari 2021

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara memberikan sambutan dalam acara Indonesia Banking Expo 2019 di Jakarta, Rabu, 6 November 2019. ANTARA
Wamenkeu Sebut 400 Ribu Vaksin Covid-19 Disuntikkan: Ada yang Sudah Dapat 2 Kali

Pemerintah menyediakan anggaran Rp 73 triliun untuk program penyuntikkan vaksin Covid-19.


Bank Indonesia: Transaksi Non Tunai Atasi Kebocoran Anggaran

7 Desember 2019

Ilustrasi atau logo Bank Indonesia (BI). Dok. TEMPO/ Dinul Mubarok
Bank Indonesia: Transaksi Non Tunai Atasi Kebocoran Anggaran

"Dari pengalaman ketika pemda menerapkan sistem pembayaran non tunai pendapatan daerahnya meningkat," kata Wahyu Purnama Kepala Bank Indonesia


Ini 4 Keuntungan Kartu Kredit untuk Pembiayaan Proyek Rp 200 Juta

21 Februari 2018

Ilustrasi. TEMPO/ Gunawan Wicaksono
Ini 4 Keuntungan Kartu Kredit untuk Pembiayaan Proyek Rp 200 Juta

Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Marwanto menyebutkan empat keuntungan menggunakan kartu kredit pada pembiayaan proyek.


Cegah Korupsi, Gubernur BI Usulkan Anggaran Negara Nontunai  

16 Februari 2015

Gubernur BI Agus DW Martowardojo dan Menkeu RI M. Chatib Basri resmikan penerbitan uang NKRI pecahan seratus ribu rupiah di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, 18 Agustus 2014. Ini momentum menjadikan uang NKRI sebagai satu-satunya alat pembayaran yang sah di Indonesia. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Cegah Korupsi, Gubernur BI Usulkan Anggaran Negara Nontunai  

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan transaksi tunai akan mengundang korupsi dan penipuan.


Pemerintah Tidak Batasi Biaya Perjalanan Dinas  

19 September 2014

TEMPO/ Nickmatulhuda
Pemerintah Tidak Batasi Biaya Perjalanan Dinas  

Peraturan Menteri Keuangan mengatur standar biaya perjalanan dinas untuk pejabat dan pegawai negeri


Optimalkan APBN, Jokowi Akan Terapkan E-Budgeting  

15 Agustus 2014

Joko Widodo didampingi Rini Soewandi (kiri) usai resmikan Kantor Transisi Jokowi-JK di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, 4 Agustus 2014. Kantor tersebut jadi tempat persiapan pemerintahan transisi dari SBY hingga pelantikan 20 Oktober, termasuk pembentukan kabinet dan APBN 2015. ANTARA/Widodo S. Jusuf
Optimalkan APBN, Jokowi Akan Terapkan E-Budgeting  

E-budgeting dilakukan untuk mencari formula yang lebih baik ketimbang pengurangan subsidi bahan bakar minyak secara langsung.


Desember, Pemerintah Belanjakan Rp 29 Triliun Setiap Hari  

23 Desember 2012

TEMPO/Dasril Roszandi
Desember, Pemerintah Belanjakan Rp 29 Triliun Setiap Hari  

Selama 10 hari terakhir ada anggaran sisa Rp 290 triliun. Duit ini akan digelontorkan untuk iklan layanan masyarakat yang dibuat-buat.


Kemenkeu Evaluasi Penyaluran Dana Bansos  

23 Agustus 2012

Menteri Keuangan Agus Martowardojo, saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, 5-6, 2012. Kementerian Keuangan mengajukan pemberian reward untuk kementeriannya terkait dengan optimalisasi penyerapan anggaran belanja negara pada 2011 sebesar Rp 39,7 miliar. TEMPO/Imam Sukamto
Kemenkeu Evaluasi Penyaluran Dana Bansos  

Dalam RAPBN 2013 dana bansos naik menjadi Rp 59 triliun.


FITRA : Potensi Kebocoran APBN 2013 Sangat Besar

22 Agustus 2012

Seorang pekerja mengerjakan proyek pembuatan halte busway di jalan Rasuna Said, Jakarta,  (20/9). Target pertumbuhan ekonomi dalam RAPBN 2009 naik menjadi 6,3 %. Foto: ANTARA/Rosa Panggabean
FITRA : Potensi Kebocoran APBN 2013 Sangat Besar

Potensi kebocoran anggaran pada 2013 akan terjadi di hampir seluruh sektor.


Presiden Nilai Penggunaan Anggaran Melenceng

19 Oktober 2011

Presiden SBY (kiri) didampingi Wapres Boediono. ANTARA/Widodo S. Jusuf
Presiden Nilai Penggunaan Anggaran Melenceng

APBN dan APBD masih banyak dikorupsi oknum pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan anggota DPR.