TEMPO.CO, Jakarta - Lima orang terduga virus ebola dinyatakan bebas terjangkit virus. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama menuturkan kesimpulan itu diambil setelah pemerintah melakukan pemeriksaan labolatoriun dan memantau perkembangan kondisi pasien selama tiga pekan terakhir. "Hasilnya, negatif," ujarnya ketika dihubungi, Ahad, 17 November 2014.
Lima pria tersebut adalah MA, 32 tahun, asal Ghana, NN (57) asal Sumatera Utara, AN (31) asal Jawa Tengah, MS (29) asal Jawa Timur, dan G (46) asal Jawa Timur. Kelimanya sempat menjalani perawatan tak lama setelah pulang dari negara yang menjadi endemik ebola: Liberia. "Kelimanya punya riwayat kunjungan dari negara endemik," kata Tjandra. (Baca juga: Terduga Ebola Asal Madiun Kini Beraktivitas Normal)
Tjandra menuturkan kelimanya mulanya diduga terjangkit ebola lantaran memperlihatkan gejala demam. Ada pula yang mengeluhkan gangguan pencernaan. "Dua gejala itu adalah indikasi penyebaran virus, selain nyeri otot dan manifestasi pendarahan. Tapi hasil pemeriksaan sampel darah terhadap kelimanya tidak memperlihatkan indikasi penyebaran virus," katanya. (Baca: Masih Masa Inkubasi, Pasien Terduga Ebola Madiun Dipulangkan)
Pasca-pemeriksaan labolatorium, ujar Tjandra, pemerintah tetap memantau perkembangan kondisi pasien. Langkah itu diambil guna memastikan ada-tidaknya proses inkubasi virus yang biasanya terjadi dalam waktu 21 hari. "Hasilnya tetap negatif." (Baca: Pasien Terduga Ebola di Kediri Dibolehkan Pulang)
Dengan temuan itu, Indonesia bisa dibilang bebas terjangkit dari penyebaran ebola. "Tapi pemerintah perlu tetap waspada," tuturnya. (Baca: Malang Buka Posko Layanan Cegah Ebola)
Berdasarkan data WHO, setidaknya ada 14.072 kasus penderita ebola di seluruh dunia. Sebanyak 5.151 atau 36,60 persen di antaranya meninggal. Kasus yang paling banyak ditemukan di empat negara terjangkit di Afrika Barat, Amerika, Spanyol, dan Kongo. Di Afrika, kasus ini ditemukan di Guinea sebanyak 1.919 kasus dengan 1.166 kematian (60,80 persen).
Sementara itu, di Liberia tercatat ada 6.878 kasus dengan 2.812 kematian (41,57 persen). Kasus di Sierra Leone ada 5.586 dengan 1.169 kematian (21,77 persen). Di Mali ada empat kasus, tiga di antaranya meninggal. Amerika menjadi negara terjangkit ebola dengan empat kasus, salah seorang di antaranya meninggal. Sedangkan Spanyol dengan satu temuan dengan nol kematian. Dan di Kongo ditemukan 66 kasus, 49 di antaranya meninggal (74,24 persen).
RIKY FERDIANTO
Berita lain:
Kecelakaan di Puncak, Bogor, Lima Orang Tewas
Ini Kesepakatan Kubu Jokowi-Prabowo Soal UU MD3
Misteri Mahasiswi Nyabu Bareng Wakil Rektor Unhas