TEMPO.CO, Kupang - Sebulan terakhir ini PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) melakukan pemadaman bergilir di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pemadaman bergilir dilakukan pada siang dan malam di sejumlah wilayah di NTT.
Pemadaman bergilir oleh PLN dikeluhkan warga setempat karena menyebabkan sejumlah barang elektronik rusak. Pemadaman listrik dilakukan setiap pukul 09.00-17.00 Wita dan 18.00-22.00 Wita. "Kalau mau naikan harga listrik, silakan saja. Jangan main matikan listrik," kata Lambertus Neru, warga Kota Kupang, Senin, 17 November 2014. (Baca juga: Warga Kupang Keluhkan Pemadaman Listrik Bergilir)
Dia juga mempertanyakan waktu pemadaman listrik bergilir oleh PLN. Pasalnya, pemadaman ini hanya terjadi setiap Oktober-November atau menjelang Natal dan akhir tahun. "Setiap tahun, bulan-bulan begini pasti terjadi pemadaman listrik. Ada apa?" tanyanya. (Baca juga: Listrik Padam di Kupang, Warga Resah)
Keluhan ini juga disampaikan warga Kupang lainnya, Maria. Akibat pemadaman listrik bergilir itu, sejumlah barang elektronik milik Maria, seperti televisi dan kulkas, rusak. Maria yang berprofesi sebagai pedadang pun merugi. "Kami tidak mengerti lagi dengan pemadaman yang terjadi hampir setiap hari," ujarnya.
Juru bicara PLN Wilayah NTT, Paul Bolla, mengatakan pemadaman listrik ini terpaksa dilakukan karena ada satu mesin pembangkit listrik tenaga uap yang mati, sehingga pasokan listrik harus dikurangi. "Setiap hari sebesar 15 megawatt untuk mengurangi beban listrik," katanya.
YOHANES SEO
Berita lain:
NU Halalkan Aborsi Janin Hasil Perkosaan
Gubernur Ganjar Khawatir Banyak Kades Dipenjara
Pertama Kali, Muslim Amerika Jumatan di Katedral