TEMPO.CO, Makassar - Setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, antrean pembeli di sejumlah SPBU di Makassar mengular pada Senin malam, 17 November 2014.
Di SPBU 74.901.15 di Jalan Dr Ratulangi, ratusan pengendara antre untuk mengisi BBM. Antrean mencapai satu kilometer sehingga menyebabkan kemacetan di wilayah tersebut. Aparat dari Kepolisian Sektor Mamajang tampak berusaha mengurai kemacetan.
Salah seorang pengendara sepeda motor, Randy, 26tahun, mengatakan ia ikut mengantre setelah mendengar informasi harga BBM akan naik. Ia mulai mengantre sejak pukul 21.00 Wita. "Saya mengantre sampai tiga jam baru bisa dapat. Saya langsung isi penuh," katanya.
Salah seorang pengendara lainnya, Linda, 35 tahun, mengaku ikut mengantre setelah mendengar pengumuman kenaikan harga BBM di televisi. "Saya sudah mengantre 1,5 jam tapi belum dapat," ujarnya.
Kenaikan harga BBM diumumkan langsung oleh Presiden Jokowi didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla. Harga premium naik dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500 dan harga solar dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500.
Pemandangan serupa terjadi di SPBU yang berada di Jalan A.P. Pettarani. Antrean kendaraan pribadi, truk, dan taksi mencapai 100 meter. Demikian pula antrean di bagian layanan khusus sepeda motor.
Antrean panjang juga terjadi di dua SPBU di Jalan Bawakaraeng dan Jalan Mesjid Raya yang berdekatan. Akibatnya, kemacetan pun tak terhindarkan. Sejumlah pengguna kendaraan terlihat tidak sabar dengan membunyikan klakson.
Operator Pertamina Area Mesjid Raya, Muh Wiwin, mengatakan antrean terjadi sejak Senin sore. "Pertamina sudah beri tahu kalau akan naik, bahkan sudah diberitahukan melalui media sosial," ujar wiwin yang ditemui di SPBU Mesjid Raya.
AWANG DARMAWAN | IIN NURFAHRAENI DEWI PUTRI