Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

French Kiss Dapat Sebarkan 80 Juta Bakteri  

Editor

Erwin prima

image-gnews
Ilustrasi Berciuman. Myhealthnewsdaily.com
Ilustrasi Berciuman. Myhealthnewsdaily.com
Iklan

TEMPO.CO, Amsterdam - Ciuman 10 detik pada bibir dapat mentransfer sebanyak 80 juta bakteri ke dalam mulut seseorang. Studi dari Belanda itu juga menemukan bahwa pasangan yang mencium setidaknya sembilan kali sehari memiliki komunitas mikroba yang sama di mulut mereka.

"Selama berciuman, Anda bisa mendapat banyak bakteri, tetapi hanya sebagian kecil dari mereka yang mampu menjajah tubuh manusia," kata Remco Kort, penulis penelitian dan seorang profesor genomik mikroba di Universitas Amsterdam sebagaimana dikutip Livescience, Ahad, 16 November 2014.

Lebih dari 100 triliun mikroorganisme hidup di dalam tubuh manusia – kumpulan itu disebut microbiome. Bakteri ini membantu orang mencerna makanan, mensintesis nutrisi dan mencegah penyakit, dan komunitas itu dibentuk oleh genetika, diet dan usia.

Tapi, ciuman juga dapat mengubah microbiome Anda, menurut penelitian yang diterbitkan Ahad, 16 November 2014, dalam jurnal Microbiome itu.

Penelitian itu melibatkan pasangan yang ditemukan peneliti berjalan-jalan di Artis Royal Zoo Amsterdam. Para peneliti menanyai 21 pasangan - termasuk dua pasangan gay - seberapa sering mereka berciuman sepanjang tahun lalu, dan berapa lama sudah sejak ciuman intim terakhir mereka. Mereka juga mengusap mulut pasangan untuk mengambil sampel bakteri di lidah setiap orang, dan juga mengambil sampel ludah untuk mengukur bakteri saliva sebelum dan sesudah ciuman.

Lebih dari 700 jenis bakteri hidup di mulut. Dari temuan peneliti, orang yang sering berciuman memiliki mikrobiota mulut yang sama. Studi juga menemukan bahwa bakteri di lidah pasangan lebih mirip daripada yang di dalam air liur mereka.

“Lidah tempat bakteri menemukan ceruk, dan mereka menjajah di sana selama waktu yang cukup lama," kata Kort. “Sebaliknya, air liur adalah lingkungan yang sangat dinamis. Dalam hal ini, kita bisa melihat efek langsung dari ciuman, tetapi ia menghilang dari waktu ke waktu."

Pat Schloss, seorang profesor mikrobiologi di University of Michigan, yang tidak terlibat dengan penelitian ini, mengatakan yang menarik dari penelitian itu adalah bahwa mereka menemukan bahwa semakin dekat waktu pasangan dengan ciuman terakhir, komunitas mikrobanya lebih mirip satu sama lain. "Dan bahwa semakin banyak ciuman yang Anda lakukan per minggu, semakin mirip Anda satu sama lain," kata Schloss.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tapi masih belum jelas apa arti microbiomes ini bagi kesehatan seseorang, kata Schloss. Para peneliti Belanda melakukan satu uji lain: Salah satu dari setiap pasangan minum minuman yogurt yang mengandung bakteri yang disebut Lactobacillus dan Bifidobacteria. Kemudian, setelah 10 detik ciuman intim, peneliti mengambil sampel bakteri di mulut pasangan yang tidak minum yoghurt.

Mereka menemukan bahwa tingkat bakteri sang pasangan telah meningkat tiga kali lipat, yang berjumlah sekitar 80 juta bakteri baru, kata para peneliti.

Hasil studi ini sudah dimanfaatkan di kiss-o-meter, pameran interaktif di Micropia, museum mikroba pertama di dunia di Amsterdam. Pasangan bisa berciuman di museum, dan sensor akan membaca jenis ciuman dan jumlah bakteri yang ditransfer antara dua orang itu, kata Kort, yang juga penasihat untuk Micropia.

Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa 74 persen pria melaporkan frekuensi ciuman yang lebih tinggi daripada yang dilakukan pasangan wanitanya. Laki-laki dalam pasangan melaporkan sekitar 10 ciuman per hari, sedangkan wanita melaporkan sekitar lima ciuman per hari.

Seorang pria melaporkan menerima rata-rata 50 ciuman sehari, sementara rekannya melaporkan rata-rata hanya delapan. Para peneliti mengecualikan datanya dari analisis frekuensi ciuman, kata mereka.
Simak berita tekno lainnya di sini.

ERWIN Z | LIVESCIENCE

Berita lain
Manusia Purba Gemar Mancing, Ini Buktinya 
Akhirnya Nokia Stop Produksi Ponsel 
Facebook Kembangkan 'Facebook at Work' 
Studi: Minuman Energi Bisa Membunuh Anak Muda 
Lumia 535, Ponsel Pertama Microsoft

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia