TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi Faisal Basri memaparkan beberapa poin mengenai mafia pada sektor minyak dan gas (migas). Menurut Faisal, selama ini mafia migas bisa beroperasi karena banyak proses yang tidak transparan.
"Salah satunya dalam hal jual-beli dan pengadaan komoditas migas yang tidak transparan," katanya di Hotel Le Meridien, Senin, 17 November 2014. (Baca: Pimpin Tim Anti-Mafia Migas, Ini Kata Faisal Basri.)
Faisal mengatakan mafia migas juga bersumber dari beberapa kebijakan dan aturan yang longgar serta adanya skema insentif yang terstruktur dalam bisnis ini. Karena itu, Faisal mengatakan cara untuk memberantas mafia migas adalah membangun institusi ekonomi yang kuat.
"Jika institusi ekonomi di bidang migas inklusif (terbuka), kelompok-kelompok yang ingin mengambil alih keuntungan bisa diminimalkan," ujarnya.
Pada Ahad, 16 November 2014, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengangkat Faisal Basri sebagai Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi. Ada empat ruang lingkup tim ini selama bertugas, yakni me-review seluruh proses perizinan dari hulu ke hilir, menata ulang kelembagaan yang terkait dengan pengelolaan minyak dan gas, mempercepat revisi Undang-Undang Migas, dan merevisi proses bisnis untuk mencegah adanya pemburu rente dalam setiap rantai nilai industri migas. (Baca: Basmi Mafia Migas, Ini Masukan untuk Faisal Basri.)
GANGSAR PARIKESIT
Berita Terpopuler
Faisal Basri Jadi Ketua Tim Pembasmi Mafia Migas
SBY Minta Kader Demokrat Loyal ke Jokowi
Kata Romo Benny Soal Muslim AS yang Salat di Katedral