TEMPO.CO, Jakarta - Dua bulan terakhir, empat pabrik gula rafinasi berhenti beroperasi. Empat pabrik itu adalah PT Dharmapala Usaha Sukses, PT Duta Sugar International, PT Makassar Tene, dan PT Berkah Manis Makmur. "Mereka berhenti produksi karena kekurangan bahan baku," kata Ketua Umum Asosiasi Gula Rafinasi (Agri) Wisnu Hendraningrat, Senin, 17 November 2014.
Wisnu berujar, untuk tahun produksi 2014, Agri meminta alokasi impor gula mentah 3,05 juta ton, tapi pemerintah hanya mengeluarkan izin sebesar 2,8 juta ton. Izin itu pun baru dikeluarkan pada akhir 2013. "Jadi, kami juga sulit bikin perencanaan produksinya," tuturnya.
Kini, kata Wisnu, empat pabrik yang tutup itu tinggal menunggu alokasi impor baru untuk kembali mulai berproduksi.
Untuk periode produksi 2015, Wisnu menyatakan asosiasinya telah meminta izin impor sebesar 3,2 juta ton. Angka itu naik 14,28 persen dibanding alokasi impor 2014. Namun Wisnu juga tak keberatan bila pemerintah kembali menurunkan alokasi impornya. "Asal secepatnya diumumkan, agar kami bisa membuat perencanaan," ujar Wisnu.
Di Indonesia saat ini terdapat sebelas pabrik gula rafinasi. Selain keempat pabrik yang tutup sementara, tujuh pabrik lain adalah PT Angels Product, PT Jawamanis Rafinasi, PT Sentra Usahatama Jaya, PT Permata Dunia Sukses Utama, PT Sugar Labinta, PT Andalan Furnindo, dan PT Medan Sugar Industry. Seluruh pabrik itu tergabung dalam Agri.
PINGIT ARIA
Terpopuler
Kata Romo Benny Soal Muslim AS yang Salat di Katedral
SBY Minta Kader Demokrat Loyal ke Jokowi
Pertama Kali, Muslim Amerika Jumatan di Katedral
Menteri Susi Akui Dipilih Jokowi karena Gila