TEMPO.CO, Brisbane - Presiden Vladimir Putin adalah salah satu pemimpin negara yang mengikuti serangkaian pertemuan internasional sejak pekan lalu, dari KTT APEC di Beijing hingga KTT G20 di Australia. Di antara para petinggi negara lain yang mengikuti agenda internasional itu, Putin adalah pemimpin pertama yang memutuskan balik ke negaranya. (Baca: KTT G20, Para Pemimpin Dunia Mendarat di Brisbane)
Oleh media internasional, kepergian Putin dikaitkan dengan hubungan yang tidak harmonis antara dia dan sejumlah pemimpin Barat. Namun pria 62 tahun ini membantah tuduhan tersebut. Dia menjelaskan bahwa dia hanya kurang tidur.
"Saya harus segera kembali ke Moskow untuk bekerja. Saya harus melakukan penerbangan selama 18 jam untuk tiba di sana. Saya butuh empat hingga lima jam untuk tidur sebelum bertugas lagi besok," kata Putin, seperti dilaporkan The Guardian, Ahad, 16 November 2014.
Para pemimpin Barat memang mengutuk tindakan Rusia di Ukraina, khususnya setelah muncul kabar yang menyebutkan pemerintah Putin mempersenjatai para pemberontak untuk melawan otoritas Kiev. Belum lagi adanya dugaan keterlibatan Rusia dalam jatuhnya MH17 beberapa bulan lalu.
Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengaku telah melakukan perbincangan mendalam dengan Putin tentang masalah itu, bahkan sejak mereka bertemu dalam APEC. Meski bersitegang, Abbott tetap menganggap Putin sebagai tamu penting. (Baca: AS dan Rusia Sepakat Tukar Informasi Soal Ukraina)
"Presiden Putin adalah tamu untuk negara kita. Saya bahagia karena telah memperlakukan beliau dengan hormat dan sopan ketika beliau datang ke Australia," kata Abbott.
RINDU P. HESTYA | THE GUARDIAN
Berita Lain:
Kata Romo Benny Soal Muslim AS yang Salat di Katedral
Pertama Kali, Muslim Amerika Jumatan di Katedral
Jokowi Bahas Industri Pertahanan dengan Merkel