TEMPO.CO, Surabaya - Antrean panjang terjadi di hampir seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Surabaya, Senin malam, 17 November 2014. Kepadatan mulai terlihat sejak pukul 21.00 WIB, sesaat setelah pengumuman kenaikan harga premium dan solar oleh Presiden Joko Widodo.
Tapi tak semua warga berniat mengantre karena adanya kenaikan harga itu. Sebagian mengaku terjebak di dalamnya. Seperti pengakuan Sumadi di SPBU Jalan Bromo, Sumadi mengantre sekitar pukul 21.30 WIB, namun baru 10 menit, antrean panjang kendaraan bermotor sudah mengular di belakangnya. Ia sendiri tidak tahu kalau ada kenaikan harga BBM mulai pukul 00.00 WIB. "Saya ini isi biasa, enggak tahu kalau harga mau naik, makanya, kok antrean panjang," kata dia. (Baca: Harga BBM Naik, Kereta Kelinci Ikut Antre)
Ketidaktahuan juga disampaikan warga lainnya, Suryanto dan Nita mengaku belum mendapatkan informasi tentang kenaikan itu. Seorang pengemudi truk, Husein, juga begitu, dia mengaku hanya mengisi rutin. Ia terkejut ketika mendapati SPBU sudah dipadati kendaraan. "Baru tahu kalau ternyata nanti naik, mendadak," ujarnya, Senin malam, 17 November 2014.
Bahkan petugas SPBU Jalan Bromo, Fitri, juga baru mengetahui kenaikan harga dari televisi dan konsumen. "Belum ada pemberitahuan resmi, tahunya ya dari konsumen," ujarnya.
Panjangnya antrian, membuat petugas SPBU di Jalan Ikan Dorang, Perak, merasa kewalahan. "Petugasnya cuma ada 4 kalau malam, tapi antreannya ramai," kata Ryan, salah seorang petugas.
Pantauan Tempo, antrean masih terlihat hingga menjelang pemberlakuan harga baru. Di SPBU Jalan Perak Barat bahkan sudah tidak bisa lagi melayani premium lantaran persediaan habis. "Mulai pukul 22.00 sudah habis," kata petugas, Agung.
Sementara di SPBU Jalan Pecindilan, pembelian premium dibatasi maksimal Rp20 ribu. Menurut petugas SPBU, Dian, instruksi itu diterimanya sesaat setelah pengumuman harga baru. Ia belum mengetahui pasti sampai kapan pembatasan itu akan diberlakukan.
AGITA SUKMA LISTYANTI
Terpopuler
Menteri Susi Akui Dipilih Jokowi karena Gila
Jokowi Pulang, Ekonom: Mustahil Harga BBM Naik
Bagaimana Kubu Prabowo Hadang Ahok di DKI?
Dituding Antek Asing, Begini Kata Menteri Susi