TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan mengomentari kenaikan harga bahan bakar minyak yang diumumkan Presiden Joko Widodo kemarin malam. Zulkifli sepakat dengan alasan pemerintah menaikkan harga BBB karena ingin mengalihkan subsidi ke pembangunan lain. "Tak semua orang tepat dapat subsidi itu, jadi pengalihan itu sudah tepat," ujar Zulkifli di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa, 18 November 2014.
Zulkifli mengaku belum membicarakan ihwal kenaikan ini dengan koleganya di MPR. Meski sepakat dengan alasannya, ia masih mempertanyakan soal waktu dan dasar penetapan besaran kenaikan harga BBM. (Baca: Polri Siaga 1 Amankan Kenaikan Harga BBM)
Ia meminta Dewan Perwakilan Rakyat segera merapatkan postur anggaran yang berlebih dari pengalihan subsidi tersebut. "Nanti, postur anggarannya bagaimana harus dirapatkan bersama dengan DPR," kata politikus Partai Amanat Nasional ini. (Baca: Harga BBM Naik, Harga Tempe Akan Naik 30 Persen)
Presiden Joko Widodo mengumunkan kenaikan harga BBM sebesar Rp 2.000 per liter di Istana Merdeka, kemarin malam. Harga Premium naik jadi Rp 8.500 dan solar menjadi Rp 7.500 per liter. Kenaikan ini diklaim pemerintah akan menghemat anggaran negara sebesar Rp 120 triliun.
PUTRI ADITYOWATI
Terpopuler
Islah DPR, Pramono Anung Sindir Fadli Zon
Jokowi Jadi Koki, Benarkah Australia Menghina?
Kenaikan Harga BBM, Begini Hitungan Faisal Basri