TEMPO.CO, Jakarta - Bahan bakar minyak (BBM) sebagai sumber energi masih menjadi kebutuhan primer. Sayangnya, bahan bakar fosil ini merupakan sumber energi tak terbarukan yang harganya terus naik, dan suatu saat nanti akan habis. Untuk itu, diperlukan sumber energi alternatif. Berikut beberapa sumber energi alternatif yang bisa digunakan sebagai bahan bakar pengganti BBM:
Tekanan Udara
Tata motor, sebuah produsen mobil asal India menggunakan tekanan udara sebagai tenaga penggerak pada 2008. Konsep mobil yang diberi nama "Mini CAT" ini dikembangkan oleh mantan insinyur F1, Guy Negre bersama timnya di Motor Development International.
Dalam kondisi penuh, Mini CAT bisa melaju sejauh 300 km. Adapun lama pengisian tenaga angin hingga penuh hanya butuh waktu 3-4 jam, atau dua kali lebih cepat dari mobil elektrik yang rata-rata makan 8 jam.
Tata mengklaim biaya pengisian tenaga Mini CAT cukup murah, hanya sebesar listrik yang dikonsumsi untuk menjalankan kompresor tekanan angin, biasanya sekitar 99 rupee atau sekitar Rp 18 ribu jika dikonversi.
Angin
Tang Zhengping, seorang petani asal Cina berhasil menciptakan sebuah mobil dengan memanfaatkan tenaga angin sebagai tenaga penggerak. Zhengping memanfaatkan generator dari listrik dan baterai, yang dapat diisi ulang oleh kipas besar yang berputar di depan kendaraan.
Adapun biaya yang ia keluarkan untuk membuat mobil tersebut adalah sekitar USD 1.600 atau Rp 24 juta. Mobil yang memiliki tinggi 1 meter dan panjang 3 meter ini diperkirakan mampu melaju hingga kecepatan 90 mph (140 kilometer per jam).
Gas
Seorang inventor dari Hertfordshire, Inggris bernama Peter Dearman, 61 tahun, berhasil mengembangkan energi ramah lingkungan dengan memanfaatkan gas cair atau liquid air sebagai energi pengganti BBM. Liquid air ini berisi senyawa atau gas nitrogen beku yang diubah menjadi energi.
NY Daily News pada 17 Maret 2013 melansir bahwa Dearman sudah menguji penemuan tersebut pada mobil Vauxhall Nova miliknya. Dari hasil pengujian tersebut, liquid air ini diklaim mampu menggerakkan mobil sejauh 3 mil dengan kecepatan sekitar 48,2 kilometer per jam.
Selanjutnya: Cahaya Matahari