TEMPO.CO, Prancis - Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve meyakini salah satu warganya terlibat dalam pembantaian yang dilakukan ISIS baru-baru ini. Warga yang diduga terlibat adalah Maxime Hauchard. (Baca: Buron, Warga Prancis Ternyata Jadi Algojo ISIS)
"Kemungkinannya sangat besar bahwa ia terlibat langsung dalam kegiatan biadab ISIS," ujar Bernard, sebagaimana dikutip dari situs CNN, Rabu pagi, 19 November 2014.
Akhir pekan lalu, 16 November 2014, video pembantaian baru oleh ISIS beredar di Internet. Dalam video itu, ISIS membantai sejumlah tentara Suriah setelah memenggal kepala pekerja batuan asal Amerika, Peter Kassig.
Bernard menuturkan pihaknya begitu yakin Maxime terlibat berdasarkan data intelijen. Selain itu, seorang pria bertampang mirip Maxime terlihat dalam video pembantaian yang beredar.
Jaksa publik, Francois Mollins, mengatakan pihak yang berwenang tengah menginvestigasi dugaan keterlibatan Maxime sekaligus mengkaji kemungkinan orang Perancis lain ikut terlibat. (Baca: ISIS Klaim Tembak Drone Iran di Irak)
Menurut Mollins, Maxime adalah pejihad yang kerap keluar-masuk Suriah. Maxime, kata Mollins, memasuki Suriah dengan menyamar sebagai pekerja sosial.
Juli lalu, Maxime mengaku nyaman bersama ISIS ketika diwawancari media Prancis, BFM. Ia pun mengungkapkan apa saja agenda ISIS.
"Segalanya ditanggung. Baju pun dibelikan. Kami tidak membayar sama sekali, termasuk untuk senjata. Tujuan kami, menegakkan hukum Allah," ujarnya.
Hingga saat ini, ISIS diyakini masih menyandera setidaknya dua pekerja asal Barat. Mereka adalah seorang perempuan pekerja sosial berusia 26 tahun serta jurnalis Inggris, John Cantile. (Baca: Video Eksekusi Janggal, ISIS Kehabisan Tawanan?)
ISTMAN M.P. | CNN
Terpopuler
Di Negara Ini Harga BBM Turun Tapi Tetap Mahal
Kassig Dipenggal ISIS, Tayangan Video Janggal
Video Eksekusi Janggal, ISIS Kehabisan Tawanan?
Jelang Miss World 2014, Miss Honduras Diculik?
Buron, Warga Prancis Ternyata Jadi Algojo ISIS