TEMPO.CO, Kairo - Seorang wanita Mesir meninggal setelah dinyatakan terinfeksi virus H5N1 atau flu burung. Kematian wanita itu adalah kasus kedua dalam dua hari belakangan dan kematian ketiga di Mesir sepanjang tahun ini.
Dikutip dari Reuters, Kamis, 19 November 2014, wanita asal Provinsi Minya, selatan Kairo, itu tertular setelah melakukan kontak dengan unggas yang terinfeksi. Dia meninggal di rumah sakit di Kota Assiut.
"Mesir telah mengidentifikasi tujuh kasus, termasuk tiga orang yang meninggal, dalam setahun ini," kata kantor berita resmi Mesir, MENA.
Kasus H5N1 di Mesir sebagian besar terjadi di daerah-daerah pedesaan yang miskin. Di wilayah itu, penduduk desa, kebanyakan perempuan, bekerja di tempat pemotongan unggas. (Baca: Ancaman Baru Virus Flu Burung H3N8)
Sejak 2006, Mesir telah mengidentifikasi 180 kasus flu burung. Sebanyak 66 di antaranya, setara dengan 36 persen, telah meninggal. Namun Kementerian Kesehatan Mesir menyatakan tingkat infeksi telah menurun sejak 2012.
"Dengan adanya kasus ini, kami akan mengambil tindakan untuk meningkatkan pengawasan virus di seluruh negeri. Kami juga akan mendirikan unit isolasi di rumah sakit dan menawarkan peralatan medis ke daerah yang terkena dampak flu burung," kata Kementerian. (Baca: Flu Burung, Jepang Musnahkan 112 Ribu Ekor Ayam)
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada 668 kasus flu burung yang telah dikonfirmasi sejak 2003 hingga 2014. Virus H5N1 ini telah menyerang di 16 negara dan menewaskan 393 orang selama sebelas tahun belakangan.
RINDU P. HESTYA | REUTERS
Berita Lain:
Hilang Sepekan, Miss Honduras 2014 Ditemukan Tewas
Perwira Wanita Korut Ungkap Pelariannya
Bom Bunuh Diri di Irak, Enam Orang Tewas
Hilang Sepekan, Miss Honduras 2014 Ditemukan Tewas
Perwira Wanita Korut Ungkap Pelariannya