TEMPO.CO, Buffalo - Setidaknya tujuh orang dinyatakan tewas dalam badai salju yang sangat kuat di Buffalo, New York barat, Amerika Serikat, pada Rabu, 19 November 2014. Badai ini menyebabkan tumpukan salju setebal 1 meter hingga melumpuhkan akses jalan hingga 225 kilometer jauhnya.
"Badai salju ini adalah yang terparah. Angin kencang sudah berhenti sejak Rabu pagi di wilayah Kota Buffalo. Namun salju diperkirakan akan terus turun hingga beberapa hari ke depan," kata juru bicara Pemerintah Kota Buffalo, Richard Tobe, seperti dilaporkan Reuters kemarin. (Baca: Badai Salju Terburuk Melanda Jepang)
Mobil pembersih salju dikerahkan guna membuka jalan menuju Buffalo untuk membantu lebih dari seratus warga yang terperangkap di rumah dan pengendara mobil yang tidak bisa bergerak. Dua warga meninggal karena tertimbun salju dan lainnya mengalami kecelakaan mobil serta gagal jantung.
"Jika mau diakumulasikan, tumpukan salju di kota ini sama seperti ketika salju terus turun tanpa henti selama setahun penuh," ujar Tobe. (Baca: Badai Salju di Jepang, 5.000 Rumah Terisolasi)
Hingga saat ini, intensitas salju masih cukup deras. Menurut pantauan, setidaknya tumpukan salju bertambah 13 sentimeter per jamnya. Gubernur New York telah mengumunkan keadaan darurat di sepuluh kota dan memerintahkan Garda Nasional memberikan bantuan pada warga yang terjebak.
REUTERS | RINDU P. HESTYA
Berita Lain:
Hilang Sepekan, Miss Honduras 2014 Ditemukan Tewas
Perwira Wanita Korut Ungkap Pelariannya
Bom Bunuh Diri di Irak, Enam Orang Tewas