TEMPO.CO, Bekasi - Permukaan air Kali Bekasi berada di ketinggian 350-400 sentimeter pada Kamis, 20 November 2014. Akibatnya, tiga perumahan yang terletak di bantaran kali itu kebanjiran. Tiga perumahan tersebut adalah Pondok Gede Permai (PGP), Pondok Mitra Lestari (PML), dan Kemang IFI. Ketinggian air di dalam rumah warga beragam, dari setinggi mata kaki hingga betis.
Sekretaris Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi Mochamad Ridwan menjelaskan, limpasan air dari wilayah hulu pada hari ini sangat deras, sehingga tanggul pembatas perumahan jebol. "Kecepatan air dari Cileungsi sampai PGP hanya 1,5 jam sudah sampai, padahal jaraknya cukup jauh, lebih dari 5 kilometer," kata Mochamad Ridwan.
Air dari PGP mencapai Bendungan Kali Bekasi, Ridwan melanjutkan, dalam empat jam karena permukaan air datar, sehingga arus melambat. Namun dampak melambatnya arus air itu adalah volume air di dalam kali berkumpul di sepanjang arus antara PGM-Bendungan Kali Bekasi.
Besarnya volume air itu membuat petugas pintu air di Bendungan Kali Bekasi kesulitan mengatur volume buang. "Kalau pintu air dibuka lama, wilayah bagian utara, dari perumahan Kartini sampai Teluk Pucung, banjir parah, dan PDAM kehabisan pasokan air baku," katanya.
Berdasarkan prosedur pengoperasian standar penanganan air Kali Bekasi, jika muka air mencapai ketinggian 300-400 sentimeter, pintu air di bendungan harus segera dibuka 50 sentimeter secara bertahap. Masalahnya, kata Ridwan, Kali Bekasi belum dipasangi pengukur debit air. Petugas menentukan debit air hanya berdasarkan ketinggian muka air. Petugas juga tidak tahu ukuran volume air jika terjadi arus deras. "Maka, begitu petugas telat buka pintu air, akan langsung banjir," katanya.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi telah meninjau sejumlah lokasi banjir, salah satunya PGP. Rahmat menyalahkan pemerintah pusat yang tak kunjung memperbaiki saluran Kali Bekasi. "Ketika saya minta ke Gubernur tidak mau karena ini kewenangan pusat. Lalu kalau pusat kurang perhatian seperti ini, daerah yang terkana imbasnya," ucap Rahmat mengeluh.
Pemerintah Kota Bekasi menganggarkan Rp 133 miliar untuk normalisasi saluran air dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2015. Namun dana tersebut tidak hanya digunakan untuk Kali Bekasi, tapi seluruh saluran, termasuk drainase di permukiman warga.
HAMLUDDIN
Topik terhangat:
Tes Perawan Kepolisian | Ahok Jadi Gubernur | Jokowi dan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Kronologi Baku Tembak TNI Vs Polri di Batam
Ahok: Saya Bukan PDIP, tapi Orangnya Bu Mega
3 Modus Baru Mafia Migas Versi Faisal Basri
JE Sahetapy: Piring Kabinet SBY Bau Amis