Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Lereng Merapi Gelar Kenduri Gunung Omah

image-gnews
Wisatawan asing menuruni puncak Gunung Merapi usai  melihat pesona kawah dan matahari terbit di Boyolali, Jawa Tengah, 17 Agustus 2014. ANTARA/Teresia May
Wisatawan asing menuruni puncak Gunung Merapi usai melihat pesona kawah dan matahari terbit di Boyolali, Jawa Tengah, 17 Agustus 2014. ANTARA/Teresia May
Iklan

TEMPO.CO , Sleman: Warga lereng Gunung Merapi mengadakan kenduri budaya "Gunung Omah", 20-21 November 2014. Warga pengungsi yang kini tinggal di hunian mensyukuri kehidupan mereka setelah letusan Gunung Merapi 2010. Mereka telah kembali mapan dari kehidupan yang dulu diporakporandakan erupsi besar gunung itu.

"Warga pengungsi sudah mulai hidup mapan di hunian tetap yang berada di kawasan rawan bencana," kata Kepala Desa Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, Kamis, 20 November 2014. (Baca juga: Potensi Banjir Lahar Hujan Gunung Merapi Masih Tinggi)

Kenduri budaya itu dilengkapi dengan peluncuran buku "Gunung Omah". Isi buku tersebut tentang kehidupan di lereng gunung yang harmoni mulai dari soal gunung api hingga kehidupan di sekitarnya. Buku tebal dengan cetakan eksklusif itu juga berisi gambar-gambar tiga dimensi yang sangat cocok untuk pendidikan anak sekolah mengenai gunung api.

Acara yang digelar di hunian tetap Pagerjurang, Kepuharjo, Cangkring itu juga diramaikan dengan berbagai pentas kesenian seperti jathilan, topeng ireng ,ketoprak, layar tancap dan lain-lain. Warga setempat juga menggelar potensi kerajinan, kuliner dan oleh-oleh khas lereng Merapi. Seperti bakpia dari singkong, keripik jamur, keripik salak dan lain-lain.

Di wilayah Sleman di lereng Merapi, telah dibangun sebanyak 2.040 unit rumah hunian tetap bagi warga pengungsi lereng gunung pasca erupsi 2010. Tidak semua hunian berada di satu wilayah melainkan di berbagai tempat. Hunian tetap Pagerjurang merupakan hunian pengungsi yang paling banyak di antara lokasi hunian lainnya.

Pada erupsi 2010, rumah rusak dan hancur di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa tengah sebanyak 3.524. Sedangkan korban jiwa manusia tercatat sebanyak 386 orang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Adjar Prayudi, Direktur Penataan dan Lingkungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, warga lereng gunung yang terkena musibah erupsi saat ini sudah tinggal di permukiman berbasis pengurangan risiko bencana eco-settlement. Kenduri budaya ini menjadi ungkapan rasa syukur. "Pembangunan hunian tetap untuk menempatkan warga yang berada di kawasan rawan bencana III ke lokasi yang lebih aman," kata dia.

MUH SYAIFULLAH

Berita lain:
Mayat Wanita di Bandara, Pria Ini Diburu Polisi  
Ini Cara Mabes Polri Tes Keperjakaan Calon Polisi
Jokowi-Ahok Bercanda Usai Pelantikan


 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Cerita dari Kampung Arab Kini

2 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.


Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

9 hari lalu

Atraksi jathilan di Sleman, DI Yogyakarta. Dok. Istimewa
Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.


Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

24 hari lalu

Suasana Pasar Takjil Kaliurang di lereng Gunung Merapi Sleman Yogyakarta yang berlangsung 29-31 Maret 2024. (Dok. Istimewa)
Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.


Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

25 hari lalu

Kawasan wisata Tebing Breksi di Sleman, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.


Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

34 hari lalu

Gunung Merapi di Yogyakarta. Dok. BPPTKG Yogyakarta.
Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

Wisatawan yang berencana melancong ke Yogyakarta pekan ini diprediksi dapat menikmati kondisi cuaca yang lebih cerah dibanding pekan lalu.


Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

50 hari lalu

Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Rabu, 24 Januari 2024. Data BPPTKG pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di daerah potensi bahaya dan menghimbau masyarakat untuk mewaspadai bahaya lahar serta awanpanas guguran terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi yang saat ini berada di tingkat aktivitas Siaga (level III). ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Tiga dari tujuh awan panas guguran tadi sore jarak luncurnya melampaui 2.000 meter.


Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

50 hari lalu

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran pada Jumat petang, 28 Juli 2023. Dok. BPPTKG.
Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

Gunung Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali pada Senin sore. Awan panas menuju arah barat daya.


Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

53 hari lalu

Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu, 24 Januari 2024. Menurut data BPPTKG telah terjadi Awan panas Guguran durasi 186.28 detik pada tanggal 24 Januari 2024 pukul 15:56 WIB dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter ke arah barat daya (kali Bebeng). ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

Destinasi destinasi di lereng Merapi menjadi salah satu favorit wisatawan saat berakhir pekan.


Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

59 hari lalu

Upacara Giri Kerti untuk menyambut Hari Suci Nyepi 1946 Caka, digelar di Kaliurang Park, Pakem Sleman Yogyakarta Jumat 23 Februari 2024. (Dok. Istmewa)
Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

PHDI menggelar Upacara Giri Kerti untuk menyambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, di Kaliurang Park, Hargobinangun, Pakem, Sleman


Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

20 Februari 2024

Wisatawan menaiki jip lava tour di Kali Kuning, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Senin, 25 Desember 2023. Wisata lava tour yang menawarkan berkendara menaiki mobil jip menyusuri lereng Gunung Merapi melihat sisa erupsi tahun 2010 tersebut ramai dikunjungi wisatawan saat libur Natal 2023. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyasyah
Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

Gerahnya suhu cuaca di Yogyakarta itu dirasakan warga menyusul makin jarangnya hujan turun terutama di wilayah perkotaan.