TEMPO.CO, Colorado - Sebuah studi terbaru tim peneliti gabungan dari Humboldt State University dan University of Colorado di Boulder mengungkap manfaat joging bagi manusia berumur.
Menurut para peneliti yang menerbitkan temuan ini di jurnal PLoS ONE, metabolisme manusia pada umur 50-60 tahun akan terlihat seperti yang dimiliki seorang remaja jika rutin melakukan kegiatan aerobik, khususnya berlari. (Baca: Ini Pilihan Jalur Joging Favorit di Jakarta)
Justus Ortega, pemimpin penelitian, mengatakan orang paruh baya yang rutin berlari juga akan terhindar dari nyeri tulang ketika berjalan dibanding manusia lanjut usia yang jarang joging. “Mereka akan seperti remaja umur 20-an,” kata Ortega, yang juga seorang pakar kinesiologi, seperti dikutip dari Sciencedaily, Jumat, 21 November 2014.
Sistem metabolisme tubuh, menurut Ortega, merupakan indikator usia tua seseorang. Metabolisme tubuh yang terganggu menyulitkan seseorang untuk dapat berjalan dengan baik. “Jika metabolisme kurang bagus, seringnya malah bikin lelah,” ujarnya.
Studi ini menyertakan orang berumur 65 tahun dan lebih yang sering joging. Tiap hari mereka melakukan olahraga tersebut selama 30 menit tiga kali dalam seminggu.