TEMPO.CO, Jakarta - Robot Philae berhasil mendarat di komet 67P/Churyumov-Gerasimenko. Saat ini dia berada dalam kondisi hibernasi karena kehabisan energi. Philae kesulitan mengisi ulang baterai yang mengandalkan cahaya matahari karena posisinya tertutup bayang-bayang tebing.
Sebelum "tertidur", Philae sempat mengirim data-data ke wahana induk Rosetta yang diteruskan ke Pusat Kendali di Darmstadt, Jerman. Satu dari data yang diterima ilmuwan adalah rekaman suara benturan ketika Philae mendarat.
Rekaman berdurasi dua detik itu berisi suara benturan Philae yang menumbuk permukaan komet. Sangat sulit mendaratkan Philae di atas komet yang melaju dengan kecepatan 135 ribu kilometer per jam.
Saat berusaha mendarat, Philae sempat terpental dua kali. Dia sempat melayang satu kilometer di atas komet hingga akhirnya berhasil mendarat, meski meleset dari target lokasi semula. Philae diduga berada di tepi kawah dan di bawah bayang-bayang tebing.
Seperti ditulis Washington Post, 20 November 2014, sensor Cometary Acoustic Surface Sounding Experiment (CASSE) yang dipasang di tungkai Philae berhasil merekam suara tumbukan saat robot itu menyentuh komet untuk pertama kali. Analisis terhadap getaran suara menunjukkan kondisi permukaan komet.
"Philae menyentuh permukaan lunak dengan ketebalan beberapa sentimeter. Beberapa milidetik kemudian, kaki-kakinya menyentuh sesuatu yang keras, mungkin lapisan es di atas Churyumov-Gerasimenko," kata Klaus Seidensticker, ilmuwan di proyek Philae.