TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, tidak mempermasalahkan penunjukan H.M. Prasetyo sebagai Jaksa Agung. Menurut Ruhut, yang terpenting bagi seorang Jaksa Agung adalah mempunyai keberanian besar menyelesaikan berbagai kasus.
Lagi pula, kata dia, penentu jabatan orang nomor satu di Kejaksaan Agung adalah hak prerogatif Presiden Joko Widodo. "Tapi Jaksa Agung punya nyali enggak?" tanya Ruhut ketika dihubungi Tempo pada Jumat, 21 November 2014. (Baca: Jaksa Agung Prasetyo: Saya Wayang)
Ruhut mengatakan keberanian besar diperlukan untuk memperbaiki citra Kejaksaan Agung yang terus menurun karena tidak memiliki terobosan dalam penegakan hukum. Korps Adhyaksa, kata dia, masih lemah terutama dalam kasus korupsi dan narkoba. "Saya bersama Komisi III DPR siap mengawasi Kejaksaan Agung," kata Ruhut. (Baca: Pemilihan Jaksa Agung Tidak Dadakan)
Kamis, 20 November 2014, Presiden Joko Widodo melantik Prasetyo di Istana Negara sebagai Jaksa Agung. Prasetyo merupakan politikus Partai Nasional Demokrat. Sebelum berkarier di dunia politik, pria kelahiran Tuban, Jawa Timur, tahun 1947 itu pernah menjabat Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum.
Sebelumnya, beberapa kandidat Jaksa Agung selain Prasetyo sempat muncul. Mereka adalah Pelaksana Tugas Sementara Jaksa Agung Andhi Nirwanto, Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Widyo Pramono, dan Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan M. Yusuf.
SINGGIH SOARES
Berita Terkait
Jaksa Prasetyo Ngantor, Apa Agendanya Hari Ini?
Prasetyo Jadi Jaksa Agung, ICW: Korupsi Kabur
Alasan Jokowi Pilih Prasetyo Jadi Jaksa Agung